Text
Pengaruh Beta2-Mikroglobulin dan Fibroblast Growth Factor 23 terhadap Keparahan Koroner dan Major Adverse Cardiac Event pada Pasien Sindrom Koroner Akut dengan Penyakit Ginjal Kronik = The Association ofBeta2-Microglobulin and Fibroblast Growth Factor 23 with Coronary Severity and Major Adverse Cardiac Event in Acute Coronary Syndrome Patient with Chronic Kidney Disease.
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) diketahui meningkatkan beratnya penyakit dan mortalitas penyakit jantung koroner (PJK) melalui jalur inflamasi dan CKD-Bone Mineral Disorder (CKD-MBD). Beta2-Mikroglobulin (β2-M) sebagai penanda inflamasi dan Fibrolast Growth-Factor 23 (FGF23) sebagai penanda CKD-MBD meningkat seiring progresi PGK, namun belum diketahui perannya pada beratnya keparahan koroner dan prognosis pada saat terjadi sindrom koroner akut (SKA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan β2-M dan FGF23 dengan derajat keparahan koroner serta pengaruhnya terhadap major adverse cardiac event (MACE) pada pasien PGK yang mengalami SKA. Penelitian menggunakan potong-lintang untuk mengetahui keparahan koroner dan kohort prospektif untuk kejadian MACE pasien PGK yang mengalami SKA yang dirawat di ICCU RSCM pada periode Januari–Oktober 2018. Pasien dengan komorbiditas berat, menjalani hemodialisis, data rekam medis tidak lengkap, dan hilang dari pengamatan dieksklusi dari penelitian. Data karakteristik demografis dan klinis (termasuk parameter-parameter kardiak) dikumpulkan pada hari pertama perawatan, demikian pula dengan varibel-variabel penelitian seperti β2M, FGF-23, dan derajat keparahan koroner yang dinilai dengan skor Gensini. Pasien diikuti selama 30 hari untuk ditentukan time-to-event terjadinya MACE. Hubungan β2-M dan FGF23 dengan skor Gensini dianalisis dengan uji korelasi Spearman sementara pengaruh keduanya terhadap MACE 30 hari dianalisis dengan analisis regresi Cox. Sebanyak 117 subyek yang memenuhi kriteria pemilihan diikutkan dalam penelitian, rerata usia 57,8 (SB10) tahun dengan 91 (77,8%) di antaranya lakilaki. Sebagian besar (62,3%) mengalami jenis SKA STEMI. Kadar β2-M dan FGF23 tidak berkorelasi dengan skor Gensini. Setelah dilakukan adjustment terhadap perancu β2-M secara bermakna berpengaruh terhadap kejadian MACE 30 hari (adjusted HR 2,16; IK95% 1,15-4,05, p = 0,017) Simpulan : Dalam penelitian ini ditemukan bahwa β2-M memiliki pengaruh bermakna terhadap MACE. Akan tetapi, baik β2-M maupun FGF23 tidak memiliki hubungan bermakna dengan keparahan koroner (skor Gensini). Temuan ini mendukung teori adanya peran inflamasi/peradangan dalam luaran kardio vaskular pada pasien SKA dengan PGK melalui efek akut pada kondisi kronik (acute on chronic effect)
Kata Kunci : β2-M, FGF23, Keparahan Koroner, MACE.
Chronic Kidney Disease (CKD) is known to increases the risk of severity and mortality in Coronary Artery Disease (CAD) through inflammation and CKDBone Mineral Disorder (CKD-MBD). Beta2-Microglobulin (β2-M) as inflammatory marker and Fibroblast Growth Factor 23 (FGF23) as CKD-MBD marker increases as CKD progresses, however their role in coronary severity and prognosis when Acute Coronary Syndrome (ACS) occurs are not determined yet. The aim of this study is to determine the association of β2-M and FGF23 with coronary severity and major adverse cardiac event (MACE) in ACS with CKD. This study used cross sectional and prospective cohort design. Patients with ACS and CKD were collected from January until October 2018 in Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta. Patients with severe comorbidities, undergo hemodialysis. Incomplete medical record, and lost to follow-up were excluded. Demographic and clinical characteristic were obtained from medical record. Levels of β2-M and FGF23 were measured using ELISA and coronary severity were defined by Gensini during corangiography. Incidence of MACE were obtained 30 days after admission. Data were analyzed using Spearman’s Correlation test and Cox Proportional Hazard Regression test. A total of 117 patients were admitted according to the study criteria, with age mean 57.8 (±10) years and 77.8% were male. Most common ACS type is STEMI (62.3%). In correlation analysis, neither β2-M nor FGF23 were correlated with Gensini score. Meanwhile in bivariate analysis, β2-M, FGF23, and stage of CKD were significant for MACE (p = 0.014, p = 0.026, p = 0.014, respectively). After adjustment in multivariate analysis, β2-M was found to have significant association to MACE (HR 2.16 CI95% 1.15–4.05, p = 0.017). Conclusions : In this study, β2-M was significantly associated with MACE. However, neither β2-M nor FGF23 were associated with coronary severity (Gensini score). This finding support the role of inflammation in cardiovascular outcomes in ACS with CKD patient through acute on chronic effect.
Keywords :β2-M, FGF23, Coronary severity, Gensini score, MACE
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Eka Ginanjar - Nama Orang
- No. Panggil
-
D19016fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Doktor Ilmu Kedokteran., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xxii, 164 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
D19016FK | D19016fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi