Tesis
Pengaruh Fibrilasi Atrium Awitan Baru Pascabedah Pintas Arteri Koroner Terhadap Kesintasan Tiga Tahun = The Influence of New-Onset Atrial Fibrillation after Coronary Artery Bypass Grafting on Three-Year Survival.
Latar Belakang. Fibrilasi atrium (FA) awitan dini pascabedah pintas arteri koroner (BPAK) merupakan salah satu komplikasi pascaoperasi yang sering terjadi. Aritmia ini merupakan fenomena sementara dan mayoritas pasien akan mengalami konversi ke irama sinus saat dipulangkan. Meskipun bersifat sementara, FA awitan baru pasca-BPAK berpotensi mengalami rekurensi sehingga dapat meningkatkan risiko mortalitas jangka panjang. Tujuan. Mengetahui peran FA awitan baru pasca-BPAK dalam mempengaruhi kesintasan tiga tahun. Metode. Studi dengan desain kohort retrospektif menggunakan analisis kesintasan yang meneliti 196 pasien yang menjalani BPAK di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam rentang waktu Januari 2012 sampai Desember 2015. Eksklusi dilakukan pada pasien yang memiliki riwayat FA sebelum operasi, menjalani operasi tanpa mesin pintas jantung-paru, dan yang meninggal dalam 30 hari pascaoperasi. Subyek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya FA awitan baru pasca-BPAK, yang selanjutnya ditelusuri status kematiannya dalam tiga tahun sejak operasi. Kurva Kaplan-Meier digunakan untuk menilai kesintasan tiga tahun dan dilakukan uji regresi Cox sebagai uji multivariat terhadap variabel perancu (usia ≥60 tahun, penyakit paru obstruktif kronis, diabetes melitus, gangguan ginjal, dan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah) untuk mendapatkan nilai adjusted hazard ratio (HR). Hasil. Sebanyak 29,59% pasien mengalami FA awitan baru pasca-BPAK. Angka mortalitas tiga tahun pasien yang mengalami FA awitan baru pasca-BPAK baru lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak mengalaminya (15,52% vs 3,62%). Fibrilasi atrium awitan baru pasca-BPAK secara signifikan menurunkan kesintasan tiga tahun (p=0,008; HR 4,42; IK 95% 1,49-13,2). Pada analisis multivariat, FA awitan dini pascaBPAK merupakan faktor independen terhadap penurunan kesintasan tiga tahun (adjusted HR 4,04; IK 95% 1,34-12,14). Simpulan. Fibrilasi atrium awitan baru pasca-BPAK secara independen menurunkan kesintasan tiga tahun.
Kata kunci : awitan baru, bedah pintas arteri koroner, fibrilasi atrium, kesintasan
Background. New-onset atrial fibrillation after coronary artery bypass grafting (CABG) is a common postoperative complication. This arrhytmia considered as temporary phenomenon which the majority are converted back to sinus rhythm when the patients discharged from the hospital. Despite its transience, those arrhythmia can recur and increasing the long term mortality. Objective. To determine the role of new-onset atrial fibrillation after CABG on three year survival. Method. This is a retrospective cohort study using survival analysis of patients who underwent coronary artery bypass grafting since January 2012 to December 2015 at Cipto Mangunkusumo Hospital. Patients who had atrial fibrillation before surgery, who had surgery without cardiopulmonary bypass machine, and who died in 30 days after surgery were excluded. Subjects were divided into two category based of the presence of newonset atrial fibrillation after CABG and the mortality status was followed up until 3 years post-surgery. The Kaplan-Meier curve was used to determine the three-year survival of the patients who had new-onset atrial fibrillation after CABG and Cox regression test used as multivariate analysis with confounding variables in order to get adjusted hazard ratio (HR). Result. New-onset atrial fibrillation after CABG occurred in 29,59% patients. Patients with new-onset atrial fibrillation after CABG had higher three-year mortality (15,52% vs 3,62%). New-onset atrial fibrillation after CABG significantly decreased three-year survival (p=0,008; HR 4,42; 95% CI; 1,49-13,2). In multivariate analysis, it was concluded that new-onset atrial fibrillation after CABG was an independent factor of the three-year survival decline (adjusted HR 4,04; 95% CI; 1,34-12,14). Conclusion. New-onset atrial fibrillation after CABG independently decreased the threeyear survival.
Key words : atrial fibrillation, coronary artery bypass grafting, new-onset, survival
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Rasco Sandy Sihombing - Nama Orang
Muhadi - Nama Orang
Arif Mansjoer - Nama Orang
Ikhwan Rinaldi - Nama Orang - No. Panggil
-
T19115fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xxi, 94 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T19115fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T19115fk | T19115fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi