Tesis

Faktor-faktor yang berperan terhadap penyelenggaraan program Ruang ASI di tempat kerja: Studi kualitatif di tiga perusahaan di wilayah kegiatan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif di Indonesia = Factors that contribute to the implementation of breastfeeding room program in the workplace: A qualitative study at three companies at the region of Healthy and Productive Women Worker Movement in Indonesia.

Latar belakang: Ibu menyusui yang kembali bekerja biasanya akan menghadapi dilema untuk terus menyusui bayinya karena pemikiran tidak adanya fasilitas di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang berperan terhadap penyelenggaraan program Ruang ASI di tempat kerja di wilayah kegiatan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif (GP2SP) di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif pada tahun 2016 berupa studi kasus di tiga perusahaan di Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Indonesia dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan tempat dan informan penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data pendapat dan pengalaman perempuan pekerja tentang penggunaan Ruang ASI di tempat kerja dilaksanakan dengan tiga kelompok focus group discussion yang terdiri dari 5-6 orang. Pengumpulan data tentang pelaksanaan program Ruang ASI di perusahaan dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 6 informan wakil manajemen Perusahaan. Data tentang pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan ASI di tempat kerja dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 10 informan pemerintah daerah. Hasil: Pemerintah telah memiliki peraturan tentang ASIE dan kewajiban perusahaan untuk menyediakan Ruang ASI di tempat kerja dari sisi kesehatan maupun ketenagakerjaan. Fungsi pembinaan dan pengawasan oleh pemda masih minimal, pendekatan yang dilakukan hanya berupa himbauan dan belum ada law enforcement. Penyelenggaraan program Ruang ASI di tempat kerja di ketiga perusahaan masih beragam. Belum semua manajemen perusahaan memberikan dukungan yang memadai untuk program ini. Dokter di perusahaan yang diteliti masih belum dilibatkan dalam pembuatan kebijakan kesehatan di perusahaan. Stakeholder (manajemen, buyer dan non-government organizations) menjadi pendorong utama bagi perusahaan untuk menyelenggarakan program ini. Belum semua pekerja perempuan menggunakan Ruang ASI di tempat kerjanya, hal ini terutama dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang manajemen laktasi dan dukungan dari perusahaan. Kesimpulan: Penyelenggaraan program Ruang ASI di tempat kerja dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan oleh tempat kerja dengan faktor pendorong yang dominan berasal dari stakeholder.
Kata kunci: Program Ruang ASI, pekerja perempuan, studi kualitatif


Background: Breastfeeding mothers who return to work usually will face a dilemma to continue breastfeeding because of the lack of breastfeeding facilities in the workplace. The aim of this study is to determine the factors that contribute to the implementation of breastfeeding room program at the workplace at the region Healthy and Productive Women Worker Movement (HPW2M) in Indonesia. Methods: This study is qualitative case study with phenomenological approach in three companies in Subang and Sumedang district conducted on January 2016. The places and informants of this study were selected using purposive sampling. The data of women worker perceptions and experiences using the breastfeeding room in the workplace are taken by using three focus group discussion consist of 5-6 women workers per group. The data of the implementation breastfeeding room program in the workplace is taken by using depth interview to six informants from workplace management. The data of coaching and oversight of this program are taken by using depth interview to 10 informants from local government. Result: The government has some regulations of breastfeeding and the company responsibility to provide breastfeeding room in the workplace from both health and menpower sides. The function of coaching and supervision by the local government are still minimal, the approaching through appeals with no law enforcement. The implementation of breastfeeding room program in three companies are varied. Not all the managements provide adequate support for this program. The doctors in the studied companies are not involved yet in making health policies in the companies. The stakeholders (management, buyer and nongovernment organizations) become the main thrust for companies to implement this program. Not all women worker use breastfeeding room in the workplace due to lack of management lactation knowledge and company supports. Conclusion: The implementation of breastfeeding room program in the workplace is mostly affected by facilities provided by the companies with the main thrust factors come from the stakeholders.
Key words: Breastfeeding room program, women worker, qualitative study

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Metta Destianita - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Muchtaruddin Mansyur - Nama Orang

No. Panggil
T16619fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xiv, 382 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16619FKT16619FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor-faktor yang berperan terhadap penyelenggaraan program Ruang ASI di tempat kerja: Studi kualitatif di tiga perusahaan di wilayah kegiatan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif di Indonesia = Factors that contribute to the implementation of breastfeeding room program in the workplace: A qualitative study at three companies at the region of Healthy and Productive Women Worker Movement in Indonesia.

Related Collection