Tesis

Perbandingan Central Macular Thickness Terapi “Kombinasi Bevacizumab Intravitreal dan Panretinal Photocoagulation” dengan “Monoterapi Bevacizumab Intravitreal Berulang” pada Edema Makula Diabetik pada Nonproliferative Diabetic Retinopathy Berat: Penelitian Pendahuluan = Comparison of Central Macular Thickness between “Combination Therapy of Intravitreal Bevacizumab and Panretinal Photocoagulation” and “Monotherapy of Repeated Intravitreal Bevacizumab” in severe Nonproliferative Diabetic Retinopathy with Diabetic Macular Edema: A Pilot study .

Edema makula diabetik (EMD) merupakan penyebab tersering hilangnya penglihatan pada pasien retinopati diabetik. Anti vascular endothelial growth factor (VEGF) diketahui dapat memberikan perbaikan anatomi dan tajam penglihatan pada EMD. Namun mayoritas kasus membutuhkan injeksi anti-VEGF berulang. Penelitian ini menilai perubahan central macular thickness (CMT) dan tajam penglihatan setelah terapi kombinasi intravitreal Bevacizumab (IVB) dan panretinal photocoagulation (PRP) dibandingkan dengan monoterapi IVB berulang pada EMD. Dua puluh delapan mata dengan EMD pada Nonproliferative Diabetic Retinopathy (NPDR) berat dirandomisasi ke dalam kelompok IVB berulang (n=14) dan kelompok IVB + PRP (n=14). CMT dan best-corrected visual acuity (BCVA) dinilai sebelum dan 1, 2 dan 3 bulan setelah terapi. Median CMT menurun secara signifikan pada kelompok IVB berulang (-136.5 μm) dan kelompok IVB + PRP (-114 μm). Median BCVA meningkat secara signifikan pada kelompok IVB berulang (9 hutuf) dan kelompok IVB + PRP (9 huruf). Tidak ditemukan perbedaan CMT dan BCVA yang bermakna antara kedua kelompok studi pada akhir follow-up.
Kata kunci: Edema makula diabetik, injeksi Bevacizumab intravitreal, panretinal photocoagulation, central macular thickness


Diabetic macular edema (DME) is a major cause of vision loss in diabetic patients. Anti-VEGF therapy had been shown to improve anatomic and visual acuity in DME. However, the majority of cases require repeated anti-VEGF injections. The aim of this study is to evaluate the changes in central macular thickness and visual acuity after combination therapy of intravitreal Bevacizumab (IVB) and PRP compared with monotherapy of repeated IVB in DME. Twenty-eight eyes with DME in severe nonproliferative diabetic retinopathy were randomized to repeated IVB group (n=14) and IVB + PRP group (n=14). The median CMT was significantly reduced from baseline with repeated IVB (-136.5 μm) and IVB + PRP (-114 μm). The median BCVA was also significantly improved from baseline with repeated IVB (9 letters) and IVB + PRP (9 letters). There was no statistically difference in CMT and BCVA in the two treatment groups at the final follow-up.
Keywords: diabetic macular edema, intravitreal Bevacizumab injection, panretinal photocoagulation, central macular thickness

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Aurora Sicilia Hutagalung - Nama Orang
ELVIOZA - Nama Orang
Joedo Prihartono - Nama Orang

No. Panggil
T18555fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata.,
Deskripsi Fisik
xiv, 58 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18555fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18555fkT18555fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Central Macular Thickness Terapi “Kombinasi Bevacizumab Intravitreal dan Panretinal Photocoagulation” dengan “Monoterapi Bevacizumab Intravitreal Berulang” pada Edema Makula Diabetik pada Nonproliferative Diabetic Retinopathy Berat: Penelitian Pendahuluan  = Comparison of Central Macular Thickness between “Combination Therapy of Intravitreal Bevacizumab and Panretinal Photocoagulation” and “Monotherapy of Repeated Intravitreal Bevacizumab” in severe Nonproliferative Diabetic Retinopathy with Diabetic Macular Edema: A Pilot study .

Related Collection