Tesis

Gangguan Ataksia pada Pekerja Laki-Laki di Pertambangan Emas Skala Kecil dan Faktor-Faktor yang Berhubungan = Ataxia amongst Male Artisanal Small-scale Gold Mining Workers and Its Related Factors.

Pendahuluan: Ataksia merupakan salah satu gangguan koordinasi gerakan otot sadar dan merupakan kelainan fisik namun bukan penyakit, meskipun kasusnya cukup jarang namun memiliki potensi dampak tinggi terhadap terjadinya disabilitas. Ataksia dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor dan salah satunya adalah pajanan uap merkuri. Di Indonesia, terdapat sekitar 150.000 pekerja pertambangan emas skala kecil (PESK) yang berisiko terpajan merkuri, dan sampai saat ini belum ada penelitian yang secara spesifik menilai prevalensi ataksia terkait pajanan merkuri pada pekerja PESK dan faktor-faktor yang berhubungan. Metode: Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini untuk mencari hubungan antara usia, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi alkohol, konsumsi ikan, masa kerja sebagai penambang, jenis aktivitas bekerja dalam PESK, dan terpajan pestisida. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner asesmen kesehatan populasi terpajan merkuri dari WHO UNEP dan pemeriksaan fisis ataxia of gait (walking). Hasil: Berdasarkan hasil analisis multivariat, ditemukan bahwa faktor determinan terjadinya gangguan ataksia pada pekerja PESK adalah jenis aktivitas kerja yang bukan peleburan (p = 0,018; RO:0,18; IK95%:0,05-0,71) dan terpajan pestisida (p = 0,004; RO:8,26; IK95%:1,98-34,55). Faktor lain tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik. Kesimpulan: Didapatkan hubungan yang bermakna pada penelitian ini yaitu jenis aktivitas kerja yang bukan peleburan dan terpajan pestisida.
Kata kunci: ataksia, merkuri, PESK.


Introduction: Ataxia is a disorder of coordination of conscious muscle movements and is a physical disorder but not a disease, although it is quite rarely found in everyday practice, but it has a high potential impact due to disability. Ataxia can be caused by various factors and one of them is exposure to mercury vapor. In Indonesia, there are around 150,000 artisanal small-scale gold mining (ASGM) workers at risk of exposure to mercury, and to date no studies have specifically assessed the prevalence of ataxia related to mercury exposure in ASGM workers and related factors. Method: Cross-sectional design was used in this study to find out the relationship between age, smoking habits, alcohol consumption habits, fish consumption, working period as ASGM workers, type of activity working in ASGM, and exposure to pesticides. The instrument used was a health assessment questionnaire in the population exposed to mercury from WHO UNEP and physical examination of ataxia of gait (walking). Result: Based on the results of multivariate analysis, there were found that the determinant factors of ataxia disorder in ASGM workers, namely the type of work activities that were not smelting (p = 0.018; RO: 0.18; IK95%: 0.05-0.71) and exposure to pesticides (p = 0.004; RO: 8.26; IK95%: 1.98-34.55). Other factors found no relationship that was statistically significant. Conclusion: There were found significant relationships in this study, namely the type of work activities that were not smelting and exposed to pesticides.
Keywords: ataxia, mercury, ASGM

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Alvin Mohamad Ridwan - Nama Orang
Suryo Wibowo - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
T19068fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 95 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19068fkT19068fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gangguan Ataksia pada Pekerja Laki-Laki di Pertambangan Emas Skala Kecil dan Faktor-Faktor yang Berhubungan = Ataxia amongst Male Artisanal Small-scale Gold Mining Workers and Its Related Factors.

Related Collection