Skripsi

Hubungan antara Lingkar Pinggang sebagai Penanda Obesitas Sentral dengan Hasil Jarak Tempuh Tes Cooper pada Petugas Keamanan = Correlation between Waist Circumference as Central Obesity Marker with Cooper Test Distance in Security Personnel.

Latar belakang: Obesitas merupakan masalah yang ditemukan di seluruh dunia. Individu dengan peningkatan lingkar pinggang maupun indeks massa tubuh akan berdampak pada penurunan kebugaran fisik. Keadaan ini bahkan dapat ditemukan pada petugas keamanan yang memerlukan kebugaran fisik dalam pekerjaannya.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang sebagai penanda obesitas sentral dengan jarak tempuh tes Cooper pada petugas keamanan.
Metode Penelitian: Uji potong lintang ini dilakukan pada petugas keamanan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan mengukur lingkar pinggang dan hasil jarak tempuh tes Cooper atau lari 12 menit.
Hasil: Dari 43 subjek penelitian, didapatkan prevalensi obesitas sentral sebesar 27,9% dari total subjek dengan rata-rata jarak tempuh tes Cooper adalah 1787.41  271.71 meter. Uji korelasi Spearman pada kedua variabel menunjukan hasil berkorelasi terbalik yang signifikan (p-value= 0,02; r= -0,430; 95% IK= -0.672 - -0.150).
Simpulan: Tingginya angka lingkar pinggang pada individu berhubungan dengan penurunan kebugaran fisik khususnya kebugaran kardiorespirasi.
Kata Kunci : jarak tempuh, lingkar pinggang, obesitas, petugas keamanan, tes cooper, tes kesamaptaan jasmani.


Background: Obesity is a problem that is found all over the world. Individues who has increased of waist circumference or body mass index will have reduced physical fitness. This condition can also be found in security personnel who need great physical fitness for their occupation.
Objectives: To find the correlation between waist circumferences as marker of central obesity and Cooper test result in security personnel.
Methods: This cross-sectional study was done to security personnel at Faculty of Medicine Universitas Indonesia with measuring waist circumference and Cooper test or 12-minutes run test distance covered.
Result: From 43 subjects, we found that central or abdominal obesity prevalence is 27,9% and the mean of distance covered on Cooper test is 1787.41  271.71 m. Spearman correlation test from both variables give significant inversely proportional correlation. (pvalue= 0,02; r= -0,430; 95% CI= -0.672 - -0.150).
Conclusion: Increasing waist circumference in a person have correlation with decreasing physical fitness especially cardiorespiratory fitness.
Key words : cooper test, distance covered, obesity, security personnel, tes kesamaptaan jasmani, waist circumference

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Nathanael - Nama Orang
listya Tresnanti Mirtha - Nama Orang

No. Panggil
S18110fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 27 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18110fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18110fkS18110fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara Lingkar Pinggang sebagai Penanda Obesitas Sentral dengan Hasil Jarak Tempuh Tes Cooper pada Petugas Keamanan = Correlation between Waist Circumference as Central Obesity Marker with Cooper Test Distance in Security Personnel.

Related Collection