Skripsi

Pengaruh Ekstrak Etanol Akar Acalypha indica L. terhadap Kadar Malondialdehid dan Fungsi Kognitif pada Tikus SpragueDawley Jantan Tua = The Effect of Acalypha indica L. Root’s Ethanolic Extract on Old Male Sprague-Dawley Rats’ Malondialdehyde Levels and Cognitive Function.

Pendahuluan: Penuaan merupakan sebuah proses fisiologis yang ditandai dengan adanya penurunan fungsional organ tubuh. Malondialdehid (MDA) merupakan salah satu penanda stress oksidatif yang kadarnya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Adanya peningkatan kadar MDA dapat dikaitkan dengan adanya penuaan dan degenerasi jaringan. Acalypha indica (AI) adalah salah satu tanaman herbal yang dapat ditemukan di berbagai pelosok Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu agen antipenuaan mempertimbangkan ketersediannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol akar AI terhadap penuaan yang diukur melalui kadar MDA di otak dan fungsi kognitif melalui memori jangka panjang. Metode: Tikus Sprague-Dawley jantan tua (usia 20-24 minggu) dibagi kedalam tiga kelompok perlakuan berbeda, yakni kelompok kontrol yang mengonsumsi placebo, kelompok AI, dan kelompok vitamin E. Satu kelompok tambahan yang berisi tikus Sprague-Dawley jantan muda (usia 8 – 12 minggu) dibuat sebagai pembanding. Penelitian ini berlangsung selama empat minggu, dan perlakuan diberikan setiap hari sesuai kelompoknya. Pada hari terakhir, tikus diterminasi untuk diambil jaringan otaknya dan diukur kadar MDA.
Hasil: Hasil analisis kadar MDA menunjukkan kadar MDA sebesar 3,776+1,083 nmol/L untuk kelompok kontrol, 3,695+0,3947 untuk kelompok AI, 3,118+0,7845 nmol/L untuk kelompok vitamin E, dan 3,704+0,4624 nmol/L untuk kelompok tikus muda tanpa adanya perbedaan bermakna (p=0,5220). Hasil analisis antar minggu (p=0,3692 hari ke-7 dan p=0,8943 hari ke-28) dan antar kelompok (p=0,5000 kelompok kontrol; p > 0,9999 kelompok AI, kelompok vitamin E, dan kelompok tikus muda) untuk memori jangka panjang juga tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna.
Kesimpulan: Konsumsi ekstrak AI tidak mempengaruhi kadar MDA dan penurunan fungsi kognitif.
Kata kunci: Acalypha indica (AI), Malondialdehid (MDA), fungsi kognitif, penuaan, Y-maze.


Introduction: Aging is physiologic process characterized by degeneration of body functions. Malondialdehyde (MDA) is an oxidative stress marker whose concentration will rise with age. Increased MDA level is associated with tissue aging. Acalypha indica (AI) is one of the herbal plant that can be found in many region of Indonesia, so AI can be used as a new anti-aging agent.
Objective: The aim of this study is to know the effect of ethanolic AI root extract on aging by measuring stress oxidative marker MDA level in brain tissue and cognitive function by measuring long term memory. Method: Old male Sprague-Dawley rats (age 20 – 24 weeks) are divided into 3 groups, which are control group, AI group, and vitamin E group. An additional group consisting of young SpragueDawley (age 8 – 12 weeks) rats as comparative control. Treatments were given everday. On the last day, the rats were sacrificed and its brain was collected to measure MDA level.
Result: The results of MDA level analysis are 3,776+1,083 nmol/L for control group, 3,695+0,3947 for AI group, 3,118+0,7845 nmol/L for vitamin E group, and 3,704+0,4624 nmol/L for young rats group without significant difference (p=0,5220). The analysis result for weekly data (p=0,3692 for day 7 and p=0,8943 for day 28) and intergroup data (p=0,5000 for control group; p > 0,9999 for AI group, vitamin E group, and young rats group) for long term memory also didn’t show significant difference.
Conclusion: AI extract consumption does not affect MDA levels and cognitive decline.
Keywords: Acalypha indica (AI), malondialdehyde (MDA), cognitive function, aging, Y-maze.