Skripsi

Hubungan Perubahan Kadar Elektrolit dan pH Serum Pasien dengan Balans Cairan Positif yang Diterapi Furosemid dan Tanpa Furosemid di ICU = The Effects of Furosemide Usage in Blood Electrolyte and pH of Critically Ill Patient with Positive Fluid Balance.

Latar Belakang: Pasien rawat inap ICU sering ditemui dengan keadaan balans cairan akumuatif positif. Hal ini dapat menjadi penanda biologis sekaligus faktor risiko perburukan gagal fungsi organ dan kematian. Untuk itu, koreksi balans cairan utamanya pada pasien dengan urin output berkurang, sangat diperlukan. Furosemid menjadi salah satu agen diuretik pilihan. Akan tetapi, furosemid dapat menyebabkan abnormalitas elektrolit.
Tujuan: Atas dasar itu, dilakukan penelitian berupa analisis komparatif antara perubahan kadar elektrolit dan pH serum dengan penggunaan furosemid pada pasien balans cairan akumulatif positif di perawatan intensif.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan data dikumpulkan dari 222 sampel rekam medik RSCM yang didapatkan secara consecutive sampling. Data penggunaan furosemid dan perubahan kadar elektrolit dan pH serum dimasukkan dalam tabel kemudian dianalisis menggunakan metode uji T tidak berpasangan.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada perubahan kadar elektrolit dan pH serum dengan penggunaan furosemid pada pasien balans positif di unit perawatan intensif secara statistik (p > 0,05).
Diskusi: Penggunaan furosemid dapat menyebabkan penurunan kadar elektrolit dan fluktuasi pH pada pengukuran 0, 24, 48, dan 72 jam pasca penggunaan pada pasien balans cairan akumulatif positif di perawatan intensif. Hal ini dapat terjadi akibat adanya mekanisme kompensasi tubuh terhadap retensi Na + + - -K -Cl pada urin yang terjadi sebagai efek kerja dari furosemid. Hal ini kemudian dikompensasi dengan retensi H + yang menyebabkan fluktuasi pada pH. Meskipun demikian, perubahan-perubahan yang terjadi secara statistik tidak berbeda bermakna.
Kata kunci: Balans Cairan Akumulatif Positif, Furosemid, Kadar Elektrolit, pH, Serum


Background: ICU hospitalized patients are often found with positive accumulative fluid balances. This can be a biological marker as well as a risk factor for worsening organ function failure and death. For this reason, correction of fluid balance primarily in patients with reduced urine output using diuretic is very necessary. Furosemide is one of the preferred diuretic agents. However, furosemide can cause electrolyte abnormalities. On that basis, a study was carried out in the form of an analysis of the difference between changes in electrolyte levels and serum pH with the use of furosemide in patients with positive accumulative fluid balance in intensive care.
Method: This is a retrospective cohort study with data collected from 222 samples of medical record in Cipto Mangunkusumo Hospital obtained by consecutive sampling. Data on the use of furosemide and changes in serum electrolyte levels and pH were included in the table then analyzed using independent T-test.
Results: The results show that statistically there are no significance differences between serum electrolyte levels and pH changes prior to furosemide usage in positive fluid balance patients in intensive care unit (p> 0.05).
Conclusions: The use of furosemide can cause a decrease in electrolyte levels and pH fluctuations on measurements of 0, 24, 48, and 72 hours after furosemide use in patients with a positive accumulative fluid balance in intensive care. This can occur due to the body's compensation mechanism for urinary Na + + - -K -Cl retention which occurs as the main effect of furosemide. This plasma electrolyte repletion is compensated by plasma H + retention and the fluctuation of pH occurred. Even so, changes that occur statistically have no significance.
Key words: Electrolyte Level, Furosemide, Positive Accumulative Fluid Balance, pH, Serum