Tesis

Hubungan Antara Konsentrasi Plasma Long Pentraxin-3 Dengan Myocardial Blush Kuantitatif Pada Pasien Infark Miokard Akut Disertai Elevasi Segmen ST Yang Menjalani Intervensi Koroner Perkutan Primer = Association Between Plasma Long Pentraxin-3 Concentration And Quantitative Myocardial Blush Of Patients With Acute ST-segment Elevation Myocardial Infarction Undergoing Primary Percutaneous Coronary Intervention.

Latar belakang: Hubungan antara konsentrasi plasma long Pentraxin-3 (PTX3) dengan myocardial blush kuantitatif pada pasien infark miokard akut disertai elevasi segmen ST (IMA-EST) yang menjalani intervensi koroner perkutan primer (IKPP) belum pernah dilakukan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi plasma PTX3 dengan myocardial blush kuantitatif pada pasien IMA-EST yang menjalani IKPP.
Metode: Kami mengevaluasi 217 pasien IMA-EST yang menjalani IKPP dan memenuhi kriteria untuk dilakukan penilaian myocardial blush kuantitatif menggunakan program Quantitative Blush Evaluator (QuBE). Konsentrasi plasma PTX3 diukur saat admisi dengan metode ELISA.
Hasil: Jika dibandingkan dengan kelompok pasien konsentrasi PTX3 rendah (< 0,33 ng/mL; N=137), pasien pada kelompok dengan konsentrasi PTX3 tinggi ( ≥ 0,33 ng/mL; N=80) memiliki median nilai QuBE yang lebih rendah (8,6 unit arbiter vs 15,1 unit arbiter, P < 0,001). Konsentrasi plasma PTX3 berkorelasi negatif dengan nilai QuBE (r -0,647 dan p < 0,001). Analisis multivariat menunjukan bahwa konsentrasi plasma PTX3 tinggi merupakan prediktor independen terhadap nilai QuBE yang rendah (odds ratio=7,65, 95% interval kepercayaan 3,37 to 17,36, p < 0,001).
Kesimpulan: Pasien IMA-EST yang menjalani IKPP dengan konsentrasi plasma PTX3 tinggi berhubungan dengan nilai QuBE yang lebih rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi plasma PTX3 rendah
Kata Kunci: IMA-EST, IKPP, Myocardial Blush, QuBE


Background: The association between plasma long Pentraxin-3 (PTX3) concentration and quantitative myocardial blush in acute ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) undergoing primary percutaneous coronary intervention (PCI) has not been investigated.
Objective: This study sought to evaluate the association between plasma PTX3 concentration and quantitative myocardial blush of patients with acute STEMI undergoing primary PCI.
Methods: We enrolled 217 patients with acute STEMI who underwent primary PCI who fulfilled the standard criteria for quantitative myocardial blush evaluation using quantitative blush evaluator (QuBE). PTX3 concentrations were measured at admission by an ELISA method.
Results: Compared with low PTX3 group ( < 0.33 ng/mL; N=137), patients in the high PTX3 group ( ≥ 0.33 ng/mL; N=80) had lower median QuBE index (8.6 arbitrary unit vs. 15.1 arbitrary unit, P< 0.001). Plasma PTX3 concentration showed a negative correlation with QuBE index (r= -0.64, p < 0.001). Multivariate logistic analysis showed that high plasma PTX3 concentration ( ≥ 0.33 ng/mL) was an independent predictor of a low QuBE (odds ratio=7.65, 95% confidence interval 3.37 to 17.36, p < 0.001).
Conclusion: Patients with acute STEMI who underwent primary PCI with high plasma PTX3 concentration were associated with a low QuBE index than patients with low plasma PTX3 concentration.
Keywords: STEMI, PPCI, Myocardial Blush, QuBE

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Andrew Parlautan - Nama Orang
Renan Sukmawan - Nama Orang
Surya Dharma - Nama Orang

No. Panggil
T18533fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xvii, 46 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18533fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18533fkT18533fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Antara Konsentrasi Plasma Long Pentraxin-3 Dengan Myocardial Blush Kuantitatif Pada Pasien Infark Miokard Akut Disertai Elevasi Segmen ST Yang Menjalani Intervensi Koroner Perkutan Primer = Association Between Plasma Long Pentraxin-3 Concentration And Quantitative Myocardial Blush Of Patients With Acute ST-segment Elevation Myocardial Infarction Undergoing Primary Percutaneous Coronary Intervention.

Related Collection