Skripsi

Hubungan Riwayat Kekerasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok = The Association Between History of Emotional Abuse and Senior High School Students Academic Performance in Kecamatan Beji, Depok.

Pendahuluan: Kekerasan emosional atau kekerasan psikologis merupakan tindak penganiayaan secara emosional pada seseorang yang berlangsung lama sehingga menimbulkan efek samping pada perkembangan emosi dan kognitifnya. Tindakan kekerasan emosional pada anak sering tidak terdeteksi baik disebabkan oleh faktor individu, keluarga, dan lingkungan. Metode: Desain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan total subjek adalah 209 subjek. Subjek mengisi data demografi dan Childhood Trauma Questionnaire sebagai alat skrining perlakuan salah pada anak dan selanjutnya dinilai apakah anak terebut memiliki riwayat kekerasan emosional atau tidak. Setelah itu nilai rapor individu tahun ajaran 2016/2017 pada semester genap dikumpulkan untuk mengukur prestasi belajar. Hasil: Hasil dari proses pengisian data demografi didapatkan sebaran usia, jenis kelamin, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan orang tua. Uji Chi-square antara riwayat kekerasan emosional dan prestasi belajar memberikan hasil berupa nilai p = 0.176 dan RR = 1,135 (95% CI 0,850-1,516). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara riwayat kekerasan emosional dengan prestasi belajar siswa sekolah menengah atas di Kecamatan Beji, Depok. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor perancu yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa Sekola Menengah Atas.
Kata kunci: Kekerasan emosional, prestasi belajar, siswa Sekolah Menengah Atas


Introduction: Emotional abuse or psychological abuse is an emotional act of persecution in a person that lasts longer, causing adverse effects on emotional and cognitive development. Emotional abuse actions in children are often undetectable due to individual, family, and environmental factors Method: A cross-sectional study design was used in this study with a total of 209 subjects. Subjects fill in demographic data and Childhood Trauma Questionnaire as a screening tool for mistreatment of children and then assess whether the child has a history of emotional violence or not. After that the individual report card grades 2016/2017 on even semester collected to measure academic performance. Results: The results of the demographic data collection process obtained the distribution of age, sex, ethnicity, parental education, parent employment, parent income, and the number of parental dependents. Chi-square test between the history of emotional violence and learning achievement gave the result of p value = 0.176 and RR = 1,135 (95% CI 0,850-1,516). Conclusion: There is no association between the history of emotional abuse and high school students' achievement in Kecamatan Beji, Depok. Further research is needed to find out confounding factors that can influence the learning achievement of Senior High School students.
Key words: Emotional abuse, academic performance, Senior High School students

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Annisya M. Safri - Nama Orang
Fransiska Kaligis - Nama Orang

No. Panggil
S17176fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiv, 44 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S17176fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S17176fkS17176fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Riwayat Kekerasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok = The Association Between History of Emotional Abuse and Senior High School Students Academic Performance in Kecamatan Beji, Depok.

Related Collection