Tesis

Hubungan Kadar AMH pada Penderita SOPK terhadap Kejadian Sindrom Metabolik = Correlation between AMH level in PCOS patient on Metabolic Syndrome Event.

Latar Belakang : SOPK dijumpai pada 5-20% perempuan usia reproduksi. AMH digunakan sebagai penanda SOPK karena pada penderita SOPK salah satu gejalanya adalah terjadinya anovuasi yang menyebabkan peningkatan kadar A MH. SOPK juga berkaitan dengan adanya resistensi insulin dan hiperandrogen yang berkorelasi dengan obesitas dan inflamsi kronik yang dapat menyebabkan risiko terjadinya sindrom metabolik.
Tujuan : Mengetahui hubungan peningkatan kadar AMH pada penderita SOPK dan fenotip SOPK dengan kejadian Sindrom Metabolik.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain potong lintang di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada penderita SOPK pada bulan Januari 2013 hingga Desember 2017. Data penderita SOPK yang memenuhi kriteria inklusi dicatat dan dilakukan analisis statistik.
Hasil : Dari pengumpulan data Januari 2013 hingga Desember 2017 di RSUPN Cipto Mangunkusumo didapati 109 kasus SOPK yang memenuhi kriteria inklusi. Penderita SOPK tesebut memiliki median kadar AMH 7.10 ng/ml (3.11-34.06) dan yang mengalami sindrom metabolik 21% dengan median kadar AMH 7.21ng/ml (2.83-20.20) yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak sindrom metabolik (p=0.387). Sedangkan untuk fenotip yang terbanyak adalah fenotip 4 (OA dan PCOM) yaitu 41.3% dan yang mengalami sindrom metabolik terbanyak adalah fenotip 1 (OA+PCOM+HA) sebanyak 56.5% dengan median kadar AMH yang tertinggi sebesar 13.92ng/ml.
Kesimpulan : Kadar AMH pada penderita SOPK yang mengalami sindrom metabolik trend nya lebih tinggi dibandingkan yang tidak sindrom metabolik. Fenotip 1 (OA+PCOM+HA) adalah kelompok fenotip yang paling banyak mengalami sindrom metabolik.
Kata Kunci : AMH, Fenotip SOPK, Sindrom Metabolik dan SOPK


Background : PCOS is present in 5-20% women of reproductive age. AMH is used as a marker because one of the sign is anovulation that cause elevated AMH level. PCOS is also associated with the presence of insulin resistance and hyperandrogen that correlate with obesity and chronic inflammation that will increase the risk of metabolic syndrome.
Purpose : To evaluate the correlation between AMH level in PCOS patients with the incidence of Metabolic Syndrome.
Method : This research used cross sectional design with consecutive sampling. Data that fulfilled the inclusion criteria were collected and analyzed.
Result : Data collection from January 2013 to December 2017 at RSUPN Cipto Mangunkusumo found 109 cases of PCOS meet the inclusion criteria. Patients with PCOS have median level of AMH 7.10 ng / ml (3.11-34.06). Twenty one percent of the patient had metabolic syndrome with median level of AMH 7.21ng / ml (2.83-20.20) higher than non-metabolic syndrome (p = 0.387). The largest number of phenotypes on PCOS patients is phenotype 4 (OA and PCOM) which is 41.3%. Most metabolic syndrome is phenotype 1 (OA + PCOM + HA) as much as 56.5% with median highest AMH level of 13.92 ng / ml.
Conclusion : AMH levels in patients with PCOS who have metabolic syndrome are higher than non-metabolic syndrome. Phenotype 1 (OA + PCOM + HA) is a group of phenotypes with the most metabolic syndrome.
Keywords : AMH, Metabolic Syndrome, PCOS, PCOS Phenotype

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Lieke Koes Handayani - Nama Orang
Budi Wiweko - Nama Orang

No. Panggil
T18523fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xiii, 52 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18523fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18523fkT18523fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kadar AMH pada Penderita SOPK terhadap Kejadian Sindrom Metabolik = Correlation between AMH level in PCOS patient on Metabolic Syndrome Event.

Related Collection