Tesis
Perbandingan antara Blok Quadratus Lumborum dengan Epidural Kontinyu terhadap Derajat Nyeri dan Kebutuhan Morfin Pascabedah Laparoskopi Nefrektomi Donor Ginjal. = Comparison between Quadratus Lumborum and Continuous Epidural Block on Degree of Pain and Morphine Needs after Laparoscopic Surgery for Renal Transplant Donor.
Latar Belakang: Manajemen nyeri yang efektif pascabedah merupakan bagian yang penting pada perawatan pasien yang menjalani pembedahan. Penanganan nyeri pascabedah laparoskopi nefrektomi donor ginjal sangat penting untuk pemulihan dini. Epidural kontinyu merupakan teknik anestesi regional yang digunakan pada operasi donor ginjal di RSCM, namun hasilnya belum memuaskan karena masih tingginya persentase pasien dengan derajat nyeri berat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara blok Quadratus Lumborum (QL) bilateral dengan bantuan USG dan blok epidural kontinyu terhadap derajat nyeri dan kebutuhan morfin pascabedah. Metode: Penelitian ini merupakan uji kontrol acak pada 52 pasien sehat yang mendonorkan ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Dilakukan proses randomisasi pada subjek penelitian, didapatkan pada kelompok blok QL bilateral sebanyak 26 pasien dan epidural kontinyu sebanyak 26 pasien. Sesaat sebelum pasien diekstubasi, subjek dalam kelompok blok QL mendapatkan bupivacaine 0,25% sebanyak 20 mL secara bilateral dan subjek pada kelompok epidural mendapatkan infus bupivakain 0,125% 6 mL/jam secara kontinyu. Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan bermakna terhadap derajat nyeri NRS saat di RR, jam ke-2, jam ke-6, jam ke-12 dan jam ke-24 (p = 0,412; 0,881; 0,655; 0,788; dan 0,895). Kebutuhan PCA morfin pada 24 jam pascabedah pada setiap waktu pengukuran tidak ditemukan perbedaan bermakna (p = 0,823; 0,985; 0,693; dan 0,854). Skor Bromage, serta waktu pertama kali pasien memencet PCA morfin ditemukan sama pada kedua kelompok. Pada kelompok blok QL Sebanyak 6 orang (23,10%) yang merasakan mual dan 4 orang (15,4%) yang mengalami muntah. Pada kelompok blok epidural kontinyu sebanyak 1 orang (3,8%) yang merasakan mual dan 1 orang (3,8%) yang mengalami muntah. Efek samping parestesia tidak ditemukan pada kedua kelompok. Simpulan: Blok QL tidak memberikan efek analgesia yang lebih baik dibanding blok epidural kontinyu.
Kata Kunci: Blok QL, epidural kontinyu, pascalaparoskopi nefrektomi
Background: Post-operative pain management is substantial. Regional anesthesia for renal transplant donor is advantageous for early recovery. Continous epidural regiment often used in renal donor patients. However the benefits are not fully met due to high incidence of severe post-operative pain. This study compares the effectivity of USG guided bilateral Quadratus Lumborum (QL) block with continous epidural block for post operative pain management. We evaluate the degree of pain and morphine consumption. Methods: This is a random clinical trial in Cipto Mangunkusumo hospital. The subjects were random clinical trial. Fifty two subjects were renal donors who underwent surgery in RSCM. Subjects were randomized and divided into two groups, continous epidural (26 subjects) and QL block (26 subjects). Prior extubation, the QL block groups received bilateral QL block with 20 ml of Bupivacain 0.25% and the epidural group were given 6 ml/hr of Bupivacain 0.125% continously via epidural. The subjects' pain were rated with NRS pain score. Morphine consumption and adverse events (nausea, vomiting, and paresthesias) were noted. Data were analyzed with Mann-Whitney test. Results: This study showed no difference between both group regarding NRS pain score in RR, the first 2, 6, 12 and 24 hour (p = 0.412; 0.881; 0.655; 0.788; dan 0,895). There are no difference in morphine consumption in both group (first 2 hour p=0.823; first 6 hour p=0.985; first 12 hour p=0.693; and first 24 hour p=0.854). Bromage score and the first time subjects pressed the PCA device are similar. There are 6 subjects (23.1%) who experienced nausea and 4 subjects (15.4%) who experienced vomitus from the QL block group. One subject (3.8%) experienced nausea and 1 (3.8%) subject vomitted from the epidural group. Conclusion: The efficacy of QL block for 24 hour post-operative pain management is comparable with continous epidural analgesia following laparoscopic nephrectomy.
Keywords: QL block, continous epidural, post laparoscopic nephrectomy
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Naufal Anasy - Nama Orang
Dita Aditianingsih - Nama Orang
PRYAMBODHO - Nama Orang - No. Panggil
-
T18508fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 82 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T18508fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T18508fk | T18508fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi