Tesis

Performa Diagnostik Kombinasi Kuesioner SARC-F, Lingkar Paha, dan Lingkar Betis Dibandingkan dengan Metode Diagnostik Sarkopenia dari Asian Working Group for Sarcopenia. = Diagnostic Performance of Calf Circumference and Thigh Circumference Combined with SARC-F Questionnaire Compared with Diagnostic Methods of Sarcopenia from Asian Working Group for Sarcopenia.

Latar Belakang: Sarkopenia merupakan salah satu sindrom geriatri yang dapat menyebabkan luaran yang buruk. Lingkar betis dan lingkar paha memiliki korelasi yang baik dengan massa otot sedangkan SARC-F adalah kuesioner sederhana yang sangat prediktif terhadap fungsi otot. Sejauh ini, belum ada studi di Indonesia maupun di luar yang melihat performa diagnostik kombinasi lingkar betis, lingkar paha, dan SARC-F dibandingkan dengan metode diagnosis sarkopenia dari Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS). Tujuan: Mengetahui performa kombinasi lingkar betis, lingkar paha, dan SARC-F untuk mendiagnosis sarkopenia pada pasien usia 60 tahun atau lebih. Metode Penelitian ini merupakan suatu uji diagnostik menggunakan desain uji potong lintang yang dilakukan di poliklinik Geriatri RS Cipto Mangunkusumo dan RS Medistra Jakarta selama bulan April – Juni 2018. Terdapat 142 subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan sebanyak 22 orang masuk dalam kriteria eksklusi. Ditentukan titik potong dengan menggunakan kurva receiver operating characteristic (ROC), dan pengukuran nilai area under the curve (AUC). Selanjutnya dilakukan analisis titik potong lingkar betis dan lingkar paha sebagai indikator penurunan massa otot, serta SARC-F sebagai indikator penurunan fungsi otot. Selanjutnya ditentukan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan negatif, serta rasio kemungkinan positif dan negatif. Hasil: Dari 120 subjek didapatkan 46 laki-laki (38,3%) dan 74 perempuan (61,7%). Kombinasi lingkar betis titik potong dibawah 34 cm pada laki-laki dan dibawah 29 cm pada perempuan, lingkar paha titik potong dibawah 49 cm pada laki-laki dan dibawah 44 cm pada perempuan, dan skor SARC-F ≥4 memiliki sensitivitas, spesifisitas, Nilai Duga Positif (NDP), Nilai Duga Negatif (NDN), Rasio kemungkinan positif (RKP), dan Rasio Kemungkinan Negatif (RKN) berturut-turut adalah 15,79%; 99,01%; 75,00%; 86,21%; 15,95; 0,85. Simpulan: Kombinasi lingkar betis, lingkar paha, dan SARC-F memiliki akurasi diagnostik yang baik untuk mendiagnosis sarkopenia pada pasien usia 60 tahun atau lebih.
Kata Kunci: Lingkar betis, lingkar paha, SARC-F, sarkopenia, geriatri.


Background. Sarcopenia is one of major geriatric problems that can causes major clinical outcomes. Calf circumference and thigh circumference is a simple and inexpensive examination that have good correlation with muscle mass, whereas SARCF is a simple questionnaire that is very predictive of muscle function. There has been no study neither in Indonesia or abroad that examines the diagnostic performance of calf circumference and thigh circumference combined with SARC-F questionnaire compared with diagnostic methods of sarcopenia from Asian Working Group for Sarcopenia Objective. To investigate the performance of calf circumference and thigh circumference combined with SARC-F questionnaire to diagnose sarcopenia in patients aged 60 years or older. Methods. This cross-sectional study was conducted in Geriatric Clinic Cipto Mangunkusumo and Medistra Hospital Jakarta during the April – June 2018. There were 142 participants that met inclusion criteria with 22 of them were excluded by the exclusion criteria. Analyze was performed using receiver operating characteristic (ROC) curve, and measuring the area under the curve (AUC) to determine cut off point of calf and thigh circumference as an indicator of low muscle mass, and SARC-F score to detect decrease muscle function. Sensitivity, specificity, positive and negative predictive value, and positive and negative likelihood ratio. Results. From the 120 partcipants, there were 46 men (38.3%) and 74 women (61.7%). The combination of calf circumference with cut-off point below 34 cm in men and below 29 cm in women, thigh circumference with cut-off point below 49 cm in men and below 44 cm in women, and SARC-F score ≥4 have sensitivity, specificity, Positive Predictive Value (PPV), Negative Predictive Value (NPV), Positive Likelihood Ratio (LR+), and Negative Likelihood Ratio (LK-) of 15,79%; 99,01%; 75,00%; 86,21%; 15,95; and 0,85 resepctively. Conclusion. Combination of calf circumference, thigh circumference, and SARC-F questionnaire have good diagnostic accuracy in diagnosing sarcopenia in patients aged 60 years or older.
Keyword: Calf circumference, thigh circumference, SARC-F, sarcopena, geriatrics.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Mienche - Nama Orang
Juferdy Kurniawan - Nama Orang
Siti Setiati - Nama Orang
Bambang Setyohadi - Nama Orang

No. Panggil
T18506fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xviii, 102 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18506fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18506fkT18506fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Performa Diagnostik Kombinasi Kuesioner SARC-F, Lingkar Paha, dan Lingkar Betis Dibandingkan dengan Metode Diagnostik Sarkopenia dari Asian Working Group for Sarcopenia.  = Diagnostic Performance of Calf Circumference and Thigh Circumference Combined with SARC-F Questionnaire Compared with Diagnostic Methods of Sarcopenia from Asian Working Group for Sarcopenia.

Related Collection