Tesis
Terapi Medik Gizi Kaheksia pada Kanker dengan Intake Sulit = Medical Nutrition Therapy for Cancer Cachexia with Low Nutritional Intake.
Latar Belakang: Kaheksia merupakan suatu sindrom multifaktorial yang dijumpai pada 45% penderita kanker. Sindrom ini menyebabkan gangguan fungsional yang progresif dan tidak dapat ditangani dengan terapi nutrisi konvensional. Kondisi kaheksia yang tidak diatasi menyebabkan kematian 22% pasien kanker. Terapi medik gizi merupakan bagian dari terapi multimodal yang direkomendasikan dalam tatalaksana kaheksia dengan tujuan menjaga atau meningkatkan asupan makan, status gizi, dan kapasitas fungsional Metode: Serial kasus ini melaporkan empat pasien kaheksia pada kanker dengan intake sulit berusia antara 42-53 tahun. Tiga dari empat pasien memiliki status gizi normal, sedangkan satu pasien memiliki status gizi obes berdasakan kriteria World Health Organization (WHO) Asia Pasifik. Terapi medik gizi diberikan sesuai pedoman pada kanker dengan target pemberian energi sesuai Kebutuhan Energi Total (KET) masing-masing pasien yang dihitung dari Kebutuhan Energi Basal (KEB) yang dikalikan dengan faktor stres 1,5. Protein diberikan sesuai rekomendasi, yaitu minimal 1,2 g/kgBB/hari untuk pasien dengan fungsi ginjal normal dan 0,8 g/kgBB/hari untuk pasien dengan penyakit ginjal kronis. Nutrien spesifik asam amino rantai cabang (AARC) dipenuhi melalui pemberian bahan makanan sumber dan oral nutrition supplementation (ONS). Hasil: Keempat pasien pulang dengan perbaikan asupan makan dan peningkatan kapasitas fungsional. Status gizi keempat pasien tidak menurun selama perawatan, meskipun terdapat penurunan berat badan pada satu pasien. Kesimpulan: Terapi medik gizi dapat meningkatkan asupan makan, menjaga status gizi, dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien kaheksia pada kanker dengan intake sulit.
Kata Kunci: Kaheksia, penderita kanker, intake sulit, terapi medik gizi
Objective: Cachexia is a multifactorial syndrome that was found in 45% of cancer patients. This syndrome is responsible for progressive functional impairment dan can not be overcome with conventional nutrition therapy. This syndrome will lead to death in 22% cancer patients. Nutrition therapy is a pert of multimodal therapy that was recommended in cachexia therapy to maintain or increase food intake, nutritional status, and functional capacity. Method: This case series report four cancer cachexia patients with low intake aged 42-53 years old. Three of four patients have normal nutritional status, while one patient is obese based on World Health Organization (WHO) for Asia Pasific criteria. Nutrition therapies were given based on guideline in cancer with energy target prescriptions according to total energy requirements for each patients. Proteins are given according to recommendation, that is minimal 1,2 g/kgBB/day for patients with normal kidney function and 0,8 g/kgBB/day for patient with chronic kidney disease. Specific nutrient branched-chain amino acids (BCAA) requirements are fulfilled by administration of Oral Nutrition Supplementation (ONS). Results: All four patients were discharged with improvements in food intake and functional capacity. No nutritional status were declined during hospitalization, although there was a reduced body weight in one patient. Conclusions: Medical nutrition therapy could improve food intake, maintain nutritional status, and improve functional capacity in cachexia cancer with low intake patients.
Key Word: Cachexia, cancer patients, low intake, medical nutrition therapy
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Annisa Permata Sutan - Nama Orang
Fiastuti Witjaksono - Nama Orang
Elvi Manurung - Nama Orang - No. Panggil
-
T19018fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xix, 169 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T19018fk | T19018fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi