Tesis

Ketepatan Prediksi Rumus Menggunakan Korelasi Indeks Massa Tubuh Terhadap Jarak Kulit ke Rongga Epidural Lumbal Pada Pasien Dewasa Ras Melayu =

Pendahuluan. Anestesia epidural adalah metode anestesia dengan memasukkan obat anestesia ke dalam rongga epidural. Anestesia epidural apabila tidak tepat masuk ke dalam rongga epidural dapat menimbulkan komplikasi, seperti epidural hematoma, infeksi, tertusuknya dura (dural puncture), post dural puncture headache (PDPH). Prediksi yang tepat dapat mengurangi angka kejadian komplikasi tersebut. Belum banyak rumus untuk menentukan kedalaman rongga epidural (SED = skin to epidural space depth ), salah satunya adalah rumus menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Jarak aktual kulit ke rongga epidural dibandingkan dengan jarak kulit ke rongga epidural berdasarkan Loss of resistance (LOR) yang didapat dari rumus IMT pada pasien dewasa ras Melayu di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Metode. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2018 pada total 50 pasien dewasa ras melayu yang menjalani pembedahan dengan anesthesia epidural. Berat badan, tinggi badan, dan IMT dicatat. Jarak aktual kulit ke rongga epidural diukur denganTuohy’s needle, selisih pengukuran antara LOR aktual dan yang didapat dari rumus menggunakan IMT dianalisis melalui uji statistik Hasil. Total subjek penelitian yaitu 50 orang, dengan median usia subjek 47,5 tahun (16-64 tahun). Rerata berat badan (60,28  13,28) kg, tinggi badan (156,44 7,24), IMT (24,57 5,17), dan Loss of resistance (LOR) (44,1  8,21). Berat badan dan IMT memiliki korelasi bermakna terhadap jarak kulit ke rongga epidural (p