Skripsi
Perbandingan Stabilitas Ekspansi Ex Vivo Kultur Sel Punca Hematopoetik Darah Tali Pusat dengan Suplementasi Fetal Bovine Serum, Umbilical Cord Blood Serum dan Human Serum Albumin: Sebuah Studi Pendahuluan = Comparison of Fetal Bovine Serum, Umbilical Cord Blood Serum and Human Serum Albumin Supplementation on Ex Vivo Expansion Stability of Cord Blood Hematopoetic Stem Cell Culture: A Preliminary Study.
Penelitian ini menganalisis kemampuan Human Serum Albumin (HSA), Umbilical cord blood (UCB) serum dan Fetal Bovine Serum (FBS) dalam menjaga stabilitas ekspansi ex vivo kultur sel punca hematopoetik (SPH). Sel yang digunakan adalah sel mononuklear dan sel CD34+ dari darah tali pusat yang disimpan beku dalam lingkungan nitrogen. Medium basal kultur yang digunakan adalah RPMI 1640 Biowest dan Stemspan. Jumlah sel hidup dihitung menggunakan metode eksklusi tryphan blue dan fenotipe sel CD34+ dianalisis menggunakan flow cytometry. Pewarnaan Giemsa dilakukan pada sel-sel yang dipanen pada hari ketujuh kultur untuk menganalisis morfologi sel. Besar sampel dalam penelitian ini adalah tiga dan jumlah pengulangan adalah dua kali. Penelitian ini menunjukkan bahwa kultur dengan suplementasi HSA menghasilkan jumlah sel yang lebih rendah namun memiliki persentase CD34+ yang lebih tinggi dibandingkan UCB serum dan FBS. Pewarnaan Giemsa menunjukkan sel-sel darah yang terdiferensiasi paling sedikit ditemukan pada HSA. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, medium dengan suplementasi HSA lebih unggul dari UCB serum dan FBS dalam mempertahankan kepuncaan sel punca hematopoetik.
Kata kunci: Darah tali pusat, sel punca hematopoetik CD34+, human serum albumin, serum darah tali pusat, FBS, kultur in vitro
This study analyzed the ability of Human Serum Albumin (HSA), Umbilical cord blood (UCB) serum, and Fetal Bovine Serum (FBS) in stabilizing ex vivo expansion of hematopoetic stem cells (HSC). The cells used are mononuclear cells and CD34 + cells from umbilical cord blood that were stored frozen in a nitrogen environment. The basal media used for culturing cells were RPMI 1640 Biowest and Stemspan. The number of viable cells was calculated using the tryphan blue exclusion method and CD34+ cell phenotype was analyzed using flow cytometry. Giemsa staining was performed on harvested cells on the seventh day of culture to analyze cell morphology. The sample size is three and culture cells was done in duplo. This study showed that HSA supplementation produced a lower number of cells but had a higher CD34 + percentage compared to UCB serum and FBS. Giemsa staining showed terminally differentiated blood cells were least frequently found in HSA supplemented medium. These results indicate that in this experiment, HSA supplemented medium was superior to UCB serum and FBS in preserving HSC’s stemness.
Key words: UCB, CD34+ HSCs, human serum albumin, umbilical cord blood serum, FBS, in vitro culture
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Beryl Alodia - Nama Orang
Radiana Dhewayani Antarianto - Nama Orang - No. Panggil
-
S18029fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 48 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S18029fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S18029fk | S18029fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi