Skripsi

Perbandingan karbondioksida dari Saccharomyces cerevisiae dan Rhizopus oligoporus sebagai atraktan untuk perangkap nyamuk Sunatrap = Comparison of carbondioxide from Saccharomyces cereivisae and Rhizopus oryzae as attractant for Sunatrap mosquito trap.

Nyamuk merupakan vektor beberapa penyakit yang masih menjadi masalah di berbagai daerah Indonesia seperti Malaria, filariasis, dan demam dengue. Salah satu usaha untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut adalah dengan penggunaan perangkap nyamuk dewasa. Namun, efektivitas cara ini cenderung rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas perangkap adalah dengan mengoptimalkan atraktan, seperti CO2. Penelitian untuk mengetahui efektivitas atraktan CO2 pada perangkap nyamuk dewasa Sunatrap termodifikasi telah dilakukan pada 27 rumah di Desa Pangkah, Kabupaten Tegal. Sembilan Sunatrap termodifikasi dengan larutan gula dan Saccharomyces cerevisiae, gula dan Rhizopus oryzae, serta tanpa atraktan dibagikan ke 27 rumah tersebut untuk kemudian dilhat kemampuan menangkap nyamuknya setelah 7 hari. Hasil penelitian menunjukan spesies nyamuk yang tertangkap yaitu Aedes aegypti dan culex quinquefasciatus. Sunatrap dengan S. cerevisiae berhasil menangkap nyamuk sebanyak 142, Sunatrap dengan R. oryzae menangkap sebanyak 46, dan Sunatrap tanpa atraktan tidak menangkap nyamuk sama sekali. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa karbondioksida dari S. cerevisiae dan karbondioksida dari R. oryzae lebh efektf bandingkan sunatrap termodfiikasi tanpa atraktan (P=0.00), dan karbondioksida dari S. cerevisiae meningkatkan efektivitas Sunatrap termodifikasi secara signifikan dibandingkan R. oryzae (P=0,01).
Kata Kunci: Nyamuk, Rhizopus oryzae, Saccharomyces cerevisiae, Sunatrap termodifikasi


Mosquitoes are vectors to a plethora diseases in Indonesia, such as Malaria, filariasis, and dengue fever. One of the ways to control the spread of the diseases is adult mosquito trap. However, the effectivity of said traps remain low. One of the ways to increase effecivity of the traps is to optimalize the attractant, such as CO2. This study evaluates the effectivity of CO2 attractant with modified sunatrap in 27 houses in Desa Pangkah, Kabupaten Tegal. Nine modified sunatrap with sugar and Saccharomyces cerevisiae solution, sugar and Rhizopus oryzae solution, and without attractant, are given to each of the 27 houses to have their effectivity evaluated after 7 days. Results shows species captured by the traps are Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus. Traps with S. cerevisiae captured 142 mosquitoes, traps with R. oryzae captured 46 mosquitoes, while the control trap captured none. It is concluded that carbondioxide from S. cerevisiae and R. oryzae significantly increases the effectivity of modified sunatrap without attractant (P=0.00) and the use of S. cerevisiae is more effective than the use of R. oryzae (P=0.01).
Key word: Mosquito, Rhizopus oryzae, Saccharomyces cerevisiae, modified Sunatrap

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Haekal Ariq - Nama Orang
RIDHAWATI - Nama Orang

No. Panggil
S18027fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
x, 37 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18027fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18027fkS18027fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan karbondioksida dari Saccharomyces cerevisiae dan Rhizopus oligoporus sebagai atraktan untuk perangkap nyamuk Sunatrap = Comparison of carbondioxide from Saccharomyces cereivisae and Rhizopus oryzae as attractant for Sunatrap mosquito trap.

Related Collection