Skripsi

Analisis Fitokimia dan Antikanker Payudara MCF-7 Marine Makroalga Eucheuma sp. = Phytochemistry Test and Cytotoxic Activity of Macroalgae Euchema sp. as a Growth Inhibitor of Breast MCF-7.

Pendahuluan. Kanker adalah suatu pertumbuhan tidak terkendali dari suatu sel, salah satu yang terbanyak terjadi, terutama pada wanita adalah kanker payudara. Berbagai cara banyak ditempuh oleh para peneliti untuk menemukan cara terbaik untuk penanganan kanker payudara, termasuk melalui bahan-bahan alamiah, yakni rumput laut. Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum menjadi sasaran dalam studi eksperimental ini untuk mengetahui struktur fitokimia masing-masing spesies ini dan mengetahui efek antikanker yang dapat dihasilkan oleh kedua spesies ini. Metode. Kedua spesies makroalga dipanen dari Kawasan Pantai Labuan Aji di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia yang kemudian dibersihkan, dikeringkan, serta ditimbang. Sampel kemudian melalui proses ekstraksi dan fraksinasi, melalui proses uji kromatografi lapis tipis, uji fitokimia, dan uji antikanker dengan metode MTT assay dengan 6 konsentrasi yang berbeda. Hasil. Eucheuma cottonii memiliki kandungan flavonoid dan triterpenoid pada keseluruhan ekstrak, kandungan alkaloid pada ekstrak n-heksana dan etil asetat, dan kandungan tannin pada ekstrak etanol. Pada Eucheuma cottonii yang memiliki efek antikanker tertinggi dengan nilai IC50 14,589 g/mL adalah ekstrak n-heksana, diikuti dengan ekstrak etil asetat, etanol, dan klorofom (15,987 g/mL, 18,449 g/mL, dan 25,205 g/mL), sedangkan pada Eucheuma spinosum yang memiliki efek antikanker terbaik dengan nilai IC50 terendah adalah ekstrak n-heksana juga dengan IC50 33,841 g/mL diikuti dengan etil asetat, etanol, dan kloroform (37,328 g/mL, 41,523 g/mL, dan 51,981 g/mL). Setelah didapatkan nilai IC50, dilakukan uji normalitas yang menunjukkan bahwa data memiliki sebaran normal. Uji one-way ANOVA yang kemudian dilakukan untuk melihat hasil komparatif perbedaan pada masing-masing IC50 menunjukkan nilai yang tidak signifikan pada masing-masing kedua spesies. Kesimpulan. Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum keduanya memiliki efek antikanker pada masing-masing ekstrak di semua konsentrasi yang bersifat concentration dependent hingga mencapai konsentrasi 50 g/mL. Meskipun begitu, perbedaan kemampuan antikanker dari berbagai ekstrak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kedua jenis rumput laut ini merupakan makroalga yang menjanjikan untuk diteruskan penelitiannya hingga dapat menghasilkan suatu produk antikanker.
Kata Kunci: fitokimia, antikanker, Eucheuma sp., makroalga, sel kanker MCF-7


Introduction. Cancer is an uncontrollable and rapid deployment of cells. One of the most common cancer happened especially in women nowadays is breast cancer. Many of ways have been tried and searched by researchers in order to find the best way possible for the treatment of breast cancer, through advanced technologies as well as natural resources, which one of those is seaweed. In this experimental study, we are using Eucheuma cottonii and Eucheuma spinosum to find out their phytochemical components and to discover their anticancer effect thoroughly. Methods. Both species of macroalgae were harvested in Labuan Aji Beach Area in Lombok Island, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Macroalgae were then cleaned, dried and weighed. Through extraction and fractionation, these species were then separated into four extracts which are n-hexane, chloroform, ethyl acetate and ethanol. After that, they went through thin layer chromatography procedure, phytochemistry test and finally were proved its anticancer activity with MTT assay procedure with six different concentrations. Results. Eucheuma cottonii were proved to contain flavonoid and triterpenoid in all of its extracts, the alkaloid in n-hexane and ethyl acetate extracts, and tannin in ethanol extract. Data shown that N-hexane extract had the highest anticancer activity with IC50 14,589 g/mL, followed by ethyl acetate, ethanol and chloroform respectively (15.987 g/mL, 18.449 g/mL, dan 25.205 g/mL). Surprisingly, in Euchema spinosum, extract with most potent anticancer activity with lowest IC50 was also n-hexane with IC50 33.841 g/mL followed by other extracts, ethyl acetate, ethanol and chloroform (37.328 g/mL, 41.523 g/mL, dan 51.981 g/mL). Subsequently, a normality test to IC50 data were proved normally. Afterward, to identify its significance, one-way ANOVA test was performed and the output showed insignificant scores in both species. Conclusion. Both Eucheuma cottonii and Eucheuma spinosum exhibited anticancer activity from each extract in every different concentration. The more concentrated the extract, the more potent its anticancer activity is. Nonetheless, there were no significant differences towards all the extracts tested. Both of these macroalgae showed a promising potential through further research towards finding cures for breast cancer.
Keywords: phytochemistry, cytotoxic activity, macroalgae, Eucheuma sp., breast MCF-7 cells

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Elvira Lesmana - Nama Orang
Ade Arsianti - Nama Orang

No. Panggil
S18025fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 49 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18025fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18025fkS18025fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Analisis Fitokimia dan Antikanker Payudara MCF-7 Marine Makroalga Eucheuma sp. = Phytochemistry Test and Cytotoxic Activity of Macroalgae Euchema sp. as a Growth Inhibitor of Breast MCF-7.

Related Collection