Skripsi

Hubungan Laju Endap Darah dan Kadar Protein C-Reaktif dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pasien Skleroderma di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo = Correlation of Erythrocyte Sedimentation Rate and C-Reactive Protein Level with Forced Vital Capacity of Scleroderma Patients in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta.

Skleroderma (sklerosis sistemik) merupakan penyakit autoimun dengan ciri fibrosis kulit dan organ viseral. Skleroderma menurunkan kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan kematian, yang dapat diakibatkan oleh penyakit paru interstisial (ILD) sebagai manifestasi fibrotik pada skleroderma. Pemantauan ILD pada skleroderma memerlukan penilaian penanda inflamasi, termasuk di antaranya adalah laju endap darah (LED) dan kadar protein c-reaktif (CRP) darah, serta penilaian fungsi paru dengan menilai kapasitas vital paksa (KVP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara LED dan CRP dengan KVP pada pasien skleroderma di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian potong lintang dilakukan dengan mengumpulkan data dari rekam medis pasien tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya korelasi yang signifikan antara LED dengan KVP (r=0,209; p=0,287) dan CRP dengan KVP (r=0,261; p=0,241).
Kata Kunci: Skleroderma, sklerosis sistemik, laju endap darah, protein c-reaktif, kapasitas vital paksa, spirometri


Scleroderma (systemic sclerosis) is an autoimmune disease characterized by the fibrosis of skin and visceral organs. Scleroderma affects the quality of life and cause mortality, which may be caused by interstitial lung disease (ILD) as the fibrotic manifestation of scleroderma. Monitoring of ILD in scleroderma requires the evaluation of markers of inflammation, including erythrocyte sedimentation rate (ESR) and CRP level, and also evaluation of lung function by measuring forced vital capacity (FVC). The objective of this study is to determine the correlation of ESR and CRP to FVC in scleroderma patients of Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. A cross-sectional study was done by gathering data from medical records of patients from year 2013-2015. The study showed that there is no significant correlation between ESR and FVC (r=0,209; p=0,287 and between CRP and FVC (r=0,261; p=0,241).
Keywords: Scleroderma, systemic sclerosis, erythrocyte sedimentation rate, c-reactive protein, forced vital capacity, spirometry

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Abdillah Yasir Wicaksono - Nama Orang
Bambang Setyohadi - Nama Orang

No. Panggil
S18021fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 31 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18021fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18021fkS18021fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Laju Endap Darah dan Kadar Protein C-Reaktif dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pasien Skleroderma di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo = Correlation of Erythrocyte Sedimentation Rate and C-Reactive Protein Level with Forced Vital Capacity of Scleroderma Patients in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta.

Related Collection