Skripsi

Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Jarak Tempuh Tes Cooper pada Petugas Keamanan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia = Correlation between Physical Activity and Cooper Test Result Achieved by Security Officers of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia.

Latar belakang : Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penentu kesehatan yang penting untuk dijaga. Tingkat aktivitas fisik seorang individu tentu berpengaruh terhadap kebugaran kardiorespirasi dan kualitas kerja seseorang. Sebagai seseorang yang bertugas untuk menjaga keamanan kampus, seorang petugas keamanan harus memiliki kebugaran kardiorespirasi yang baik. Salah satu cara untuk mengetahui kebugaran kardiorespirasi adalah melalui Tes Cooper, yaitu tes lari selama 12 menit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan hasil tes Cooper yang dapat dicapai oleh petugas keamanan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Metode: 35 orang petugas keamanan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberikan waktu untuk menjawab kuesioner IPAQ untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik tiap orang kemudian dilanjutkan dengan melakukan Tes Cooper. Pada kedua variabel kemudian dilakukan uji normalitas dan uji korelasi dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil: Rerata tingkat aktivias fisik petugas keamanan adalah 1857 (436,5-6159) METS, sedangkan rerata jarak tempuh Tes Cooper adalah 1771,93 ± 282,1 meter (1675,03-1868,83; IK95%). Tidak ada korelasi yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan jarak tempuh tes Cooper (p=0,903; r=0.021). Simpulan: Tidak ada korelasi yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan jarak tempuh Tes Cooper petugas keamanan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kata kunci : Tingkat aktivitas fisik, IPAQ, Tes Cooper, Kebugaran kardiorespirasi


Background: Physical activity is one of health determinants that is important to be maintained. The level of physical activity will be affecting someone’s cardiorespiratory fitness and the quality of one’s work. As someone in charge of maintaining campus security, a security officer must have a good cardiorespiratory fitness. One way to find out cardiorespiratory fitness is through Cooper Test (a 12-minute running test). Objectives: To find the relationship between the level of physical activity and Cooper Test’s results that can be achieved by security officers at Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Methods: 35 security officers who met the inclusion and exclusion criteria were given time to answer the IPAQ questionnaire to determine the level of physical activity of each person then proceed with Cooper Test. In both variables, the normality test and correlation test were performed using SPSS version 20. Results: The mean physical activity level of security officers was 1857 (436.56159) METS, while the average mileage of Cooper Test was 1771.93 ± 282.1 (1675.03-1868.83; 95.9%). There was no significant correlation between the level of physical activity and Cooper's test distance (p = 0.903; r = 0.021). Conclusions: There is no significant correlation between the level of physical activity and the mileage of Cooper Test for security officers at the Faculty of Medicine, University of Indonesia.
Key words : Level of physical activity, IPAQ, Cooper Test, Cardiorespiratory fitness

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Nadya Gratia Juliawan - Nama Orang
listya Tresnanti Mirtha - Nama Orang

No. Panggil
S18018fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 39 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18018fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18018fkS18018fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Jarak Tempuh Tes Cooper pada Petugas Keamanan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia = Correlation between Physical Activity and Cooper Test Result Achieved by Security Officers of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia.

Related Collection