Skripsi

Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Hasil Uji Sputum Basil Tahan Asam pada Pasien Tuberkulosis = Assosiation of Smoking and Acid-Fast Bacilli Smear Results in Tuberculosis Patients.

Latar belakang. Pada tahun 2015, prevalensi perokok di indonesia mencapai 76% pada populasi laki-laki dan 3,6% pada populasi perempuan. Prevalensi merokok yang tinggi dapat berdampak pada penyebaran infeksi. Metode Penelitian. Pengambilan data dilakukan di RSUP Persahabatan menggunakan metode potong-lintang pada populasi pasien TB paru dan memiliki hasil uji BTA positif, yang datang ke poli pada bulan Oktober – November 2018. Hasil. Sebanyak 129 subjek merupakan TB paru dengan hasil BTA positif. Diantaranya, 70 (54,4%) subjek bukan perokok, 29 (22,5%) perokok ringan, 20 (15,5%) perokok sedang, dan 10 (7,8%) perokok berat. Dari 129 subjek, 25 (19,4%) subjek berada pada kategori hasil BTA scanty, 45(34,9%) pada kategori 1+, 28 (21,7%) subjek pada kategori 2+, dan 31 (24,0%) pada kategori 3+. Hasil analisis menunjukan bahwa kebiasan merokok berkorelasi positif lemah (d = 0,214, p = 0,010), berdasarkan jumlah konsumsi rokok per hari dan lama tahun merokok, dengan tingginya hasil uji BTA (jumlah kandungan bakteri tahan asam pada sputum). Kesimpulan. Riwayat kebiasan merokok (jumlah konsumsi rokok per hari x lama merokok dalam tahun) berkorelasi lemah dengan hasil uji BTA sebelum pengobatan.
Kata Kunci : merokok, uji BTA, basil tahan asam, tuberkulosis


Objectives. In the year 2015, a high number of smoking prevelance in Indonesia reached 76% among men above 15 years old and 3,6% among women above 3,6%. This high number of prevalence could be a high risk to infection of tuberculosis. Methods. Data collection was conducted at RSUP Persahabatan by cross-sectional method. Subjects are lung TB patients who has positive acid-fast bacilli (AFB) smear result and came to the hospital on October – November 2018. Result. A total of 129 lung TB subjects had a positive AFB smear. Among those, 70 (54,4%) subjects are not a smokers, 29 (22,5%) are mild smokers, 20 (15,5%) are moderate smokers, and 10 (7,8%) are heavy smokers. From 129 subject, 25 (19,4%) subjects are found to be in the AFB criteria of scanty, 45(34,9%) subjects have 1+ result, 28 (21,7%) subjects have 2+ result, dan 31 (24,0%) subjects have 3+ result. A bivariate analysis was then condected and shows that there is a weak positive correlation (d = 0,214, p = 0,010) between smoking and high result of AFB smear. Conclusion: Smoking (calculated by number of ciggarete smoked everyday x period of time consumed (years)) has a weak positive correlation with the result of acid-fast bacilli smear pre-treatment.
Keywords : acid fast bacilli smear, AFB smear, smoking, tuberculosis

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Kevin Afaratu - Nama Orang
Erlina Burhan - Nama Orang

No. Panggil
S18011fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 31 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18011fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18011fkS18011fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Hasil Uji Sputum Basil Tahan Asam pada Pasien Tuberkulosis = Assosiation of Smoking and Acid-Fast Bacilli Smear Results in Tuberculosis Patients.

Related Collection