Tesis

Single-dose Prophylaxis Antibiotic in Laparoscopic Living Donor Nephrectomy: A Double-blind Randomized Controlled Trial Study = Penggunaan Antibiotik Profilaksis Dosis Tunggal pada Laparoscopic Living Donor Nephrectomy: Sebuah Uji Klinis Tersamar Acak Ganda.

Proper antibiotic use has been on the world concern due to the increase of antibiotic resistance. Standardized techniques and prophylactic antibiotics are widely used in urologic surgeries, but the prolonged administration of antibiotic after an operation has not been fully studied, especially clean-contaminated surgery such as laparoscopy living donor nephrectomy (LLDN). This study was aimed to evaluate efficacy and safety of single-dose prophylaxis antibiotic in laparoscopic live donor nephrectomy operation in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. This study was a double-blind randomized controlled trial conducted from April 2015 to August 2015 in Cipto Mangunkusumo Hospital. The single-dose group were given 1 g cefoperazone as prophylactic antibiotics while the 3 days group were also given cefoperazone before surgery and continued twice daily for three days. The incidence of postoperative infection and contributing factor were compared between the two groups. Fifty patients participated in our study divided equally into two groups. There was no participant failed to comprehend to the study, counted as drop out. There were no significant differences in age, gender, body mass index, preoperative leucocyte and hemoglobin value, duration of surgery, intraoperative bleeding and length of stay between the two groups. At the follow up 1 st day after surgery both groups showed elevated level of leucocyte, 15,540/ml (9,660 – 22,450/mL) in the single-dose group and 16,110/mL (9,440 – 21,770/mL) in the 3 days group. (P=0.466, 95% CI -2.453 to 1.141). There was only 1 patient in the single-dose prophylaxis group (4%) with systemic infection sign, compared to no patient in the other group (P=0.312). Single-dose prophylactic antibiotic is safe and as effective in the management of laparoscopic living donor nephrectomy.
Keywords: Laparoscopic live donor nephrectomy, prophylaxis antibiotic, surgical site infection


Penggunaan antibiotik secara benar telah menjadi perhatian dunia medis dikarenakan meningkatnya kejadian resistensi antibiotik. Prosedur standar penggunaan antibiotik profilaksis telah banyak diterapkan dalam prosedur bedah urologi, namun penggunaan obat antibiotik secara berkepanjangan setelah prosedur bedah urologi belum banyak dipelajari, terutama pada tindakan bedah urologi dengan kriteria bedah tercemar seperti laparoscopy living donor nephrectomy (LLDN). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek efisiensi dan keaman dari penggunaan antibiotik profilaksis dosis tunggal pada tindakan pembedahan LLDN di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penelitian in merupakan studi klinis acak tersamar ganda yang dilakukan pada April 2015 hingga Agustus 2015 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Lima puluh pasien pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok penelitian pertama dibagi mendapatkan 1 g cefoperazone dosis tunggal sebagai antibiotik profilaksis, sedangkan pada kelompok kedua diberikan 1g cefoperazone dosis tunggal yang kemudian dilanjutkan dengan dosis 2 kali sehari selama 3 hari. Angka kejadian infeksi pasca operasi dan faktor yang mempengaruhinya dibandingkan antara kedua kelompok percobaan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada variabel umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, jumlah leukosit, dan hemoglobin preoperatif, durasi operasi, jumlah perdarahan intraoperatif maupun durasi perawatan pasien di rumah sakit antara kedua kelompok percobaan ini. Pada pengamatan hari pertama pasca operasi, pada kedua kelompok percobaan terdapat peningkatan jumlah leukosit: 15.540/ml (9.660 – 22.450/mL) pada kelompok dosis tunggal, dan 16.110/mL (9.440 – 21.770/mL) pada kelompok dengan pemberian antibiotik selama 3 hari (P=0,466, 95% CI -2,453 to 1,141). Pada kelompok pasien dengan pemberian antibiotik profilaksis saja, didapatkan 1 pasien (4%) dengan gejala infeksi sistemik, sedangkan pada kelompok penelitian lainnya tidak didapatkan kejadian ini (P=0,312). Dari penelitian ini kami menyimpulkan bahwa penggunaan antiobiotik dosis tunggal sebagai terapi profilaksis pada LLDN merupakan terapi yang aman dan efektif.
Kata kunci: laparoscopic live donor nephrectomy, antibiotik profilaksis, infeksi luka operasi

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Andry Giovanny - Nama Orang
Irfan Wahyudi - Nama Orang
Agus Rizal A. H. Hamid - Nama Orang
Chaidir A Mochtar - Nama Orang
Arry Rodjani - Nama Orang
Nur Rasyid - Nama Orang

No. Panggil
T18436fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
x, 14 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18436fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18436fkT18436fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Single-dose Prophylaxis Antibiotic in Laparoscopic Living Donor Nephrectomy: A Double-blind Randomized Controlled Trial Study = Penggunaan Antibiotik Profilaksis Dosis Tunggal pada Laparoscopic Living Donor Nephrectomy: Sebuah Uji Klinis Tersamar Acak Ganda.

Related Collection