Skripsi

Efektivitas Penggunaan Kombinasi Propolis dan Klorokuin sebagai Antimalaria untuk Menurunkan Parasitemia pada Mencit (Mus musculus) Terinfeksi Plasmodium berghei = Efficacy of Propholis and Chloroquine Combination as Antimalaria to Reduced Parasitemia Level of Mice (Mus Musculus) Infected by Plasmodium Berghei.

Malaria merupakan masalah kesehatan di dunia. Tantangan yang muncul dalam mengatasi malaria adalah munculnya resistensi pada klorokuin, salah satu obat antimalaria. Resistensi mendorong dilakukannya berbagai penelitian untuk menemukan senyawa antimalaria yang baru. Salah satu yang berpotensi adalah propolis, produk lebah madu, yang mengandung luteolin 7-O glucoside dan chalcone. Luteolin 7-O glucoside menginhibisi biosintesis asam lemak tipe 2 parasit dan chalcone menghambat proses hemolisis. Penelitian ini bertujuan mempelajari efektifitas kombinasi propolis dan klorokuin dibandingkan tingkat yang diberi terapi klorokuin, terapi tunggal propolis, dan terapi kombinasi pada parasitemia mencit (Mus musculus) terinfeksi Plasmodium berghei. Dosis propolis yang diuji adalah 30 mg/kgBB dan 60 mg/kgBB. Selisih tingkat parasitemia dari yang terkecil dan terbesar berturut-turut adalah pada kelompok perlakuan terapi tunggal klorokuin, terapi kombinasi dosis 60 mg/kgBB, terapi kombinasi dosis 60 mg/kgBB, terapi tunggal propolis dosis 30 mg/kgBB, dan terapi tunggal propolis dosis 60 mg/kgBB. Terapi tunggal 30 mg/kgBB propolis berhasil menginhibisi pertumbuhan parasit secara signifikan Namun terapi tunggal 60 mg/kgBB propolis memiliki efek tidak signifikan mempercepat pertumbuhan parasit. Walaupun demikian, terapi tunggal propolis masih belum sebanding dengan terapi tunggal klorokuin. Terapi kombinasi propolis tidak memberi perubahan yang signifikan pada efek antimalaria klorokuin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan propolis dengan dosis 30 mg/kgBB dan 60 mg/kgBB tidak cocok untuk digunakan pada terapi kombinasi dengan klorokuin.
Kata Kunci: Propolis, Klorokuin, Antimalaria, Mencit, Plasmodium berghei


Malaria is a health problem in the world. The resistance encourages the of various studies to discover new antimalarial compounds. Propolis contained luteolin 7-O glucoside and chalcone which inhibits biosynthensis of parasite’s type 2 fatty acids and hemolysis process. The research aimed to study efficacy of propolis and chroquine combination therapy against different therapy groups (choroquine therapy, propolis single therapy, and combination therapy) by parasitemia level of mice (Mus musculus) infected by Plasmodium berghei. The dose of propolis was 30 mg/kgBW and 60 mg/kgBW. The smallest to largest difference of parasitemia in order is chloroquine single therapy, propolis 60 mg/kgBW combination theraphy, propolis 30 mg/kgBW combination theraphy, propolis 60 mg/kgBW single therapy, and propolis 30 mg/kgBW single therapy. Propolis 30 mg/kgBW single therapy significantly inhibit parasite growth. Meanwhile, propolis 60 mg/kgBW single therapy insignificantly accelerating the growth of parasite. Nevertheless, combination of different dose propolis and chloroquine showed worse growth inhibition compared to chloroquine therapy insignificantly. Supplementary of propolis did not provide a significant change in the antimalarial effects of chloroquine. Propolis 30 mg/kgBW and 60 mg/kgBW is unsuitable for use in combination therapy with chloroquine.
Key words: Propolis, Chloroquine, Malaria Therapy, Mice, Plasmodium berghei

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Muhammad Farhan - Nama Orang
Hendri Astuty - Nama Orang

No. Panggil
S17169fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 45 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S17169fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S17169fkS17169fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efektivitas Penggunaan Kombinasi Propolis dan Klorokuin sebagai Antimalaria untuk Menurunkan Parasitemia pada Mencit (Mus musculus) Terinfeksi Plasmodium berghei = Efficacy of Propholis and Chloroquine Combination as Antimalaria to Reduced Parasitemia Level of Mice (Mus Musculus) Infected by Plasmodium Berghei.

Related Collection