Text

Perbandingan Kekakuan Arteri antara Pasien CAPD dengan Hemodialisis Dua Kali Seminggu = The Comparison of Arterial Stiffness between CAPD patients and Hemodialysis that Twice a week Hemodialysis Patients.

Latar Belakang : Kekakuan arteri merupakan prediktor morbiditas dan mortalitas kardiovaskular pasien menjalani dialisis. Beberapa studi yang membandingkan kekakuan arteri antara pasien yang menjalani hemodialisis dengan continuos ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) masih kontroversi. Pelaksanaan hemodialisis yang dilakukan dua kali seminggu di Indonesia akan meningkalkan kekakuan arteri. Tujuan: Membandingkan kekakuan arteri antara pasien menjalani yang CAPD dengan hemodialisis dua kali seminggu. Metode: Studi komperatif membandingkan kekakuan arteri pasien yang menjalani CAPD dengan hemodialisis. Penelitian ini terdiri dari 30 subjek CAPD dan 30 subjek hemodialisis selanjutnya dilakukan pemeriksaan kekakuan arteri menggunakan SphygmoCor. Hasil : Karakteristik subjek yang menjalani CAPD dan hemodialisis tidak terdapat perbedaan pada usia, jenis kelamin, tekanan darah, lama menjalani dialisis dan diabetes melitus. Kadar fosfat subjek yang menjalani CAPD (5,09±1,83 mg/dL) lebih rendah dibandingkan hemodialisis (6,07±1,83 mg/dL) dan bermakna secara stastistik (p = 0,046). Subjek yang menjalani CAPD mempunyai PWV (8,04±1,54 m/s) lebih rendah dibandingkan hemodialisis (9,05±1,98 m/s) dan bermakna secara stastistik (p = 0,03). Simpulan: Pasien yang menjalani CAPD mempunyai kekakuan arteri yang lebih rendah dibandingkan hemodialisis dua kali seminggu
Kata kunci: Kekakuan arteri, pulse wave velocity, hemodialisis, continuos ambulatory peritoneal dialysis


Background : Arterial stiffness is a predictor of cardiovascular morbidity and mortality in dialysis patients. Several studies comparing arterial stiffness among patients undergoing continuous ambulatory peritoneal dialiyis (CAPD) and hemodialysis are still controversial. In, Indonesia hemodialysis is still performed twice a week that can cause the arterial stiffness higher than CAPD. Objective: This study is aimed to compare arterial stiffness between CAPD and hemodialysis that performed twice a week patients. Method: : The comparative study between CAPD and hemodialysis patients. This study consisted of 30 CAPD and 30 hemodialysis patients. The examination of arterial stiffness used SphygmoCor. Result : The CAPD and hemodialysis patients were no different in age, sex, blood pressure, dialysis duration and diabetes mellitus. Phosphate levels in CAPD (5.09 ± 1.83 mg / dL) were lower than hemodialysis patients (6.07 ± 1.83 mg / dL) and stastically significant (p = 0.046). CAPD patients have lower PWV (8.04 ± 1.54 m / s) than hemodialysis (9.05 ± 1.98 m/s) and stastically significant (p = 0.03). Conclusion: The CAPD patients have lower arterial stiffness than hemodialysis patients that performed twice a week.
Keyword: Arterial stifness, pulse wave velocity, hemodialysis, continuous ambulatory peritoneal dialysis.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Deka Viotra Kamaruddin - Nama Orang
Hamzah Shatri - Nama Orang
Maruhum Bonar H. Marbun - Nama Orang
Ginova Nainggolan - Nama Orang

No. Panggil
T17637fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xvi, 57 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17637FKT17637fkPerpustakaan FKUITersedia
No image available for this title

Related Collection