Tesis

Hubungan antara gangguan berkemih dengan kualitas hidup terkait aktivitas fisik sehari-hari wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM = Relations between lower urinary tract symptoms and quality of life related to daily physical activity of menopausal women who visited Ophtalmology Departement Outpatient Clinic Facility of Cipto Mangunkusumo National Hospital.

Latar belakang: Gangguan saluran berkemih bawah (gangguan berkemih) meningkat seiring dengan bertambahnya usia oleh karena berbagai faktor. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, populasi kelompok wanita menopause juga meningkat dan kualitas hidup terkait aktivitas fisik mereka sehari-hari dapat terganggu oleh karena gangguan berkemih. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM dan untuk melihat hubungan antara gangguan berkemih dengan kualitas hidup wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM dengan menggunakan kuesioner Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms (BF LUTS) Questionnaire dan International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms (ICIQ-LUTSQol). Metode: Studi potong lintang dilakukan pada wanita menopause (pasien) yang berkunjung ke Poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada bulan November-Desember 2017. Pasien yang setuju untuk berpartisipasi dalam studi ini ditanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan kuesioner Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms (BF LUTS) Quesionnaire dan kuesioner International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms (ICIQ-LUTSQol). Hasil: Terdapat 259 pasien yang berpartisipasi pada studi ini, usia median 59 (45-70) tahun. Dari 259 pasien didapatkan 36 pasien (13.6%) tidak memiliki gangguan berkemih, 199 pasien (76.8%) memiliki gangguan berkemih ringan dan 24 pasien (9.3%) memiliki gangguan berkemih sedang. Prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM adalah 86.1%. Semakin berat gangguan berkemih (skor BF LUTS yang semakin tinggi) maka semakin buruk pula kualitas hidup wanita menopause (semakin tinggi skor ICIQ LUTS Qol). Kesimpulan: Prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM adalah 86.1%. Semakin berat gangguan berkemih (skor BF LUTS yang semakin tinggi) maka semakin buruk pula kualitas hidup wanita menopause (semakin tinggi skor ICIQ LUTS Qol).
Kata kunci: gangguan berkemih (gejala saluran kemih bawah), wanita menopause, kualitas hidup


Background: Lower urinary tract symptoms increase with age due to several factors. With the increase of life expectancy, the number of menopausal women also increase and their quality of life may be affected by lower urinary tract symptoms. Objective: To know the prevalence of lower urinary tract symptoms among menopausal women who visited Cipto Mangunkusumo Nationa Hospital’s Clinis Facility. To see the relationship between lower urinary tract symptoms and menopausal women whom visit Ciptomangunkusumo Hospital Policlinic using Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms (BF LUTS) Quesionnaire and International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms (ICIQ-LUTSQol). Method: Cross-sectional study was conducted among menopausal women who visited Policlinic of the Ophtalmology Department of Cipto Mangunkusumo National Hospital from November – December 2017. Patients who agreed to participate were asked several questions from both questionnaire (Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms (BF LUTS) Questionnaire and International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms (ICIQ-LUTSQol). Results: A total 259 patients were included in this study, median age was 59 (45-70) years. Of the 259 patients, 36 patients (13.6%) patient had no lower urinary tract symptoms, 199 patients (76.8%) had mild lower urinary tract symptoms and 24 patients (9.3%) had moderate lower urinary tract symptoms. Prevalence of lower urinary tract symptoms of menopausal women who visited is 86.1%. The more the lower urinary tract symptoms (higher score of BF LUTS), the worse the quality of life (ICIQ LUTS qol score). Conclusion: The prevalence of lower urinary tract symptoms in menopaussl women who visited Cipto Mangunkusumo National Hospital’s Clinic Facility was 86,1%. There is associations between quality of life and lower urinary tract symptoms on the three group (p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Anggi Pratiwi - Nama Orang
Tyas Priyantini - Nama Orang

No. Panggil
T18348fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xiii, 88 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18348fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18348fkT18348fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara gangguan berkemih dengan kualitas hidup terkait aktivitas fisik sehari-hari wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM = Relations between lower urinary tract symptoms and quality of life related to daily physical activity of menopausal women who visited Ophtalmology Departement Outpatient Clinic Facility of Cipto Mangunkusumo National Hospital.

Related Collection