Tesis

Perbandingan Efektivitas Injeksi Subkonjungtiva Bevacizumab Dosis 5 Mg Dengan Dosis 2.5 Mg Dalam Menurunkan Area Neovaskularisasi Kornea = Comparison of The Effectiveness between 5 mg and 2.5 mg Subconjunctival Injection of Bevacizumab in Reducing Corneal Neovascularization.

Penelitian ini bertujuan menilai dan membandingkan efektivitas injeksi subkonjungtiva bevacizumab dosis 5 mg dengan dosis 2.5 mg dalam menurunkan area neovaskularisasi kornea. Sampel adalah dua puluh empat pasien dengan neovaskularisasi kornea oleh karena berbagai etiologi. Pemeriksaan pada sampel dilakukan sebelum, satu minggu setelah injeksi dan empat minggu setelah injeksi yang meliputi penilaian area neovaskularisasi kornea dengan menggunakan image J analysis, pemeriksaan tajam penglihatan tanpa dan dengan koreksi, derajat kekeruhan kornea serta kadar vascular endothelial growth factor (VEGF) air mata. Pada satu minggu dan empat minggu paska injeksi perubahan area neovaskularisasi kornea pada dosis 5 mg (5.21% dan 5.37%) lebih besar dibandingkan dosis 2.5 mg (3.77% dan 4.13%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada etiologi non-infeksi dan area neovaskularisasi kornea yang melibatkan lebih dari dua kuadran kornea. Pada keluaran sekunder yaitu tajam penglihatan, derajat kekeruhan kornea dan kadar VEGF air mata di kedua dosis cenderung stabil jika dibandingkan sebelum dan sesudah injeksi. Injeksi subkonjungtiva bevacizumab dosis 5 mg menurunkan area neovaskularisasi kornea lebih banyak dibandingkan dosis 2.5 mg terutama pada etiologi noninfeksi dan keterlibatan kuadran kornea yang meliputi lebih dari dua kuadran.
Kata kunci: Neovaskularisasi kornea, bevacizumab, injeksi subkonjungtiva, dosis, anti-VEGF




This study aim to assess and compare the effectiveness of subconjunctival bevacizumab injection 5 mg with 2.5 mg in decreasing the area of corneal neovascularization. Samples consist of twenty-four patients with corneal neovascularization due to various etiologies. The examinations were taken at each visit (before injection, 1 week after injection and 4 weeks after injection). Changes in neovascularization evaluated by using image J analysis, visual acuity, density of corneal haziness and level of vascular endothelial growth factor (VEGF) in tears were documented every visit. At 1 week and 4 weeks after injection, changes of neovascularization were higher in 5 mg (5.21% and 5.37%) compare to 2.5 mg (3.77% and 4.13%). The same results were also found in noninfection patient and patient involving more than two quadrants cornea. All of the secondary outcomes showed a stable result before and after injection between the two injections dose. Subconjunctival bevacizumab injection 5 mg is more effective in decreasing corneal neovascularization compare to 2.5 mg especially in non-infection patient and patient involving more than two quadrants cornea.
Keywords: Corneal neovascularization, bevacizumab, subconjunctival injection, dosage, antiVEGF

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Niluh Archi Sri Ramandari - Nama Orang
Made Susiyanti - Nama Orang
lukman ed - Nama Orang
Grace Wangge - Nama Orang

No. Panggil
T18330fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata.,
Deskripsi Fisik
xv, 84 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18330fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18330fkT18330fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektivitas Injeksi Subkonjungtiva Bevacizumab Dosis 5 Mg Dengan Dosis 2.5 Mg Dalam Menurunkan Area Neovaskularisasi Kornea = Comparison of The Effectiveness between 5 mg and 2.5 mg Subconjunctival Injection of Bevacizumab in Reducing Corneal Neovascularization.

Related Collection