Tesis

Efek Bioresonansi Terhadap Prediktor Alergi Interleukin 4 Interleukin 10 dan Interleukin 13 Pada Kultur Darah Lengkap Subjek Alergi Tungau = Study of Bioresonance effects against allergy predictors Interleukin 4, interleukin 10 and interleukin 13 In whole blood culture in mite allergy subjects.

Tungau debu rumah merupakan sumber alergen yang dapat menyebabkan alergi. Menurut biofisika, terjadinya alergi dalam tubuh manusia adalah hasil munculnya pencetakan alergi (allergy imprinting) yang berasal dari kontak tubuh manusia dengan zat dan berkembang dari pencetakan biofisik dengan substansi informasi. Penelitian dirancang dengan desain eksperimental untuk menilai dampak bioresonansi gelombang elektromagnetik terhadap perubahan profil mediator pro inflamasi type 2 (IL4 dan IL13) dan mediator anti inflamasi (IL10) yang dihasilkan oleh kultur sel darah lengkap yang diambil dari subjek alergi rhinitis karena tungau debu rumah. Hasil menunjukkan bahwa pada group dengan perlakuan bioresonansi didapatkan perbedaan. IL 4 dan IL13 yang diberi antigen tungau terhadap kontrol negatif lebih rendah dibandingkan dengan group yang tanpa perlakuan bioresonansi. Kadar IL10 sebagai mediator anti inflamasi lebih meningkat dibandingkan dengan group tanpa perlakuan bioresonansi. Hasil analisa respon sel darah lengkap yang menunjukkan kenaikan dari kondisi kontrol (RPMI) dibandingkan terhadap PHA (Phytohemagglutinin) menggambarkan bahwa kelompok dengan perlakuan bioresonansi dan yang tidak diberi perlakuan bioresonansi pada hari ke-7 masih hidup dan menghasilkan produksi sitokin. Produksi meditor akibat perlakuan bioresonansi gelombang elektromagnetik tidak mengubah fungsi biologik dari peran anti inflamasi yang secara fungsional dapat menghambat laju produksi inflamasi.
Kata kunci: alergi tungau debu rumah, bioresonansi, interleukin


House dust mites are a source of allergens that can cause allergies. In the view of biophysics the occurrence of allergies in the human body is the result of the emergence of allergy imprinting which comes from human body contact with substances and evolves from biophysical printing with the substance of information. The study was designed with an experimental design to assess the impact of bioresonance of electromagnetic waves on changes in pro-inflammatory mediator profiles (IL-4 and IL-13) and anti-inflammatory mediators (IL-10) produced by complete blood cell cultures drawn from subjects of rhinitis allergy due to dust mites home. The result shows that the group given the bioresonance treatment, the difference between IL 4 and IL 13 given the mite antigen to negative control is lower than that of group without treatment. Level of IL-10 as an antiinflammatory mediator is increased compared to the group without bioresonance treatment. Result of a complete blood cell response analysis which shows an increase in control condition (RPMI) compared to PHA (Phytohemagglutinin) illustrates that the exposed group and non-exposed to bioresonance on the 7th day are viable and produce cytokine production. The production of meditators due to the exposure of programmed bioresonance treatment does not alter the biological functioning of the anti-inflammatory role that functionally is able to inhibit the rate of inflammatory production.
Keywords: house dust mite allergy, bioresonance, interleukin

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Linda Widyati Rahadian - Nama Orang
Heri Wibowo - Nama Orang
Suhariningsih - Nama Orang

No. Panggil
T18327fk
Penerbit
Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xiii, 49 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18327fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18327fkT18327fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Bioresonansi Terhadap Prediktor Alergi Interleukin 4 Interleukin 10 dan Interleukin 13 Pada Kultur Darah Lengkap Subjek Alergi Tungau = Study of Bioresonance effects against allergy predictors Interleukin 4, interleukin 10 and interleukin 13 In whole blood culture in mite allergy subjects.

Related Collection