Tesis

kadar benzo(a)pyrene-diol epoxide serum pada petugas pemadam kebakaran kota pekanbaru pasca kebakaran hutan tahun 2015 di provinsi riau = Benzo(a)pyrene-diol Epoxide Serum Levels on Fire Fighters in Pekanbaru City After Forest Fire 2015 at Riau Province.

LATAR BELAKANG Pemetaan lokasi titik api yang dilakukan World Resources Institute (WRI) berdasarkan kebakaran hutan di Indonesia pada tahun 2014, terdapat 3.101 titik api dipulau Sumatera dan 87% dari jumlah tersebut ditemukan di Provinsi Riau. Asap yang berasal dari kebakaran hutan menghasilkan senyawa karsinogenik yaitu Benzo(a)pyrene dengan metabolit utamanya Benzo(a)pyrene-diol epoxide (BPDE) yang bersifat mutagenik tinggi sehingga menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan terjadinya risiko kanker termasuk kanker paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar BPDE serum pada petugas pemadam kebakaran yang ikut memadamkan api kebakaran hutan tahun 2015 di Provinsi Riau. METODE Penelitian dengan desain potong lintang yang dilakukan pada Mei 2016 bertempat di kantor pusat pemadam kebakaran kota Pekanbaru, terhadap 70 orang petugas pemadam kebakaran yang ikut memadamkan api kebakaran hutan di Provinsi Riau periode Agustus-Oktober 2015. Dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar BPDE serum, pengukuran kadar CO ekspirasi menggunakan alat CO analyzer, pengisian kuesioner data dasar dan status merokok, keluhan respirasi, kuesioner fagerstorm dan kuesioner penggunaan APD. HASIL Nilai tengah kadar BPDE serum dan kadar CO ekspirasi yaitu 16 ng/ml (1,93-71,13) dan 9 ppm (0-54). Kadar BPDE serum pada perokok 15,26 ng/ml (1,93-48,47), bukan perokok 15,63 (8,42-50,51) dan bekas perokok 22,07 (13,46-71,13) nilai p = 0,025. Kadar BPDE serum pada kelompok yang tidak menggunakan APD dan yang menggunakan APD (17,15 ng/ml vs 15,63 ng/ml). Kadar CO ekspirasi pada perokok 11,52 ppm (0-54), bukan perokok 7,02 ppm (0-45) dan bekas perokok 7,00 ppm (027) nilai p = 0,05. Keluhan respirasi terbanyak berupa dahak/reak sebanyak 44,3%. KESIMPULAN Kadar BPDE serum lebih tinggi pada bekas perokok dan pada responden yang tidak menggunakan APD Kadar CO ekspirasi didapatkan lebih tinggi pada perokok Keluhan respirasi terbanyak adalah dahak/reak.
Kata kunci : Benzo(a)pyrene diol epoxide, asap kebakaran hutan, pemadam kebakaran


BACKGROUND Mapping of hotspots (fire spots) by the World Resources Institute (WRI), based on the 2014 forest fires in Indonesia, showed 3.101 hotspots in the Sumatera island and 87% of them where located in the Riau Province. Smoke originating from forest fires produce carcinogenic compound, Benzo(a)pyrene, with its main metabolic which is Benzo(a)pyrene-diol epoxide (BPDE). It has a high mutagenic characteristic and can cause damage to DNA and increase the risk of cancer, especially lung cancer. This study’s purpose is to know serum BPDE levels in firefighters who took part in extinguishing the Riau’s forestfire Riau in 2015. METHOD This study is a cross sectional study conducted in Mei 2016, in Pekanbaru’s Fire Departement, involves 70 firemans who took part in extinguishing the Riau’s forest fires Riau between August-October 2015. Blood samples was taken to check the serum BPDE levels, the level of CO during expiration using a CO analyzer and filling a basic information questionaire and smoking status, respiratory complaints, fagerstorm questionnaire and universal precaution questionnaire. RESULT Median for serum BPDE levels and CO expiration levels to be 16 ng/ml (1,93-71,13) and 9 ppm (0-54). Serum BPDE levels in smoker15,26 ng/ml (1,93-48,47), nonsmokers 15,63 (8,42-50,51) and ex-smokers 22,07 (13,46-71,13) with p=0,025. Serum BPDE levels in firefighters not using universal precautions were higher than the firefighters who did (17,15 ng/ml vs 15,63 ng/ml). CO expiration level in smokers 11,52 ppm (0-54), non-smokers 7,02 ppm (0-45) and ex-smokers 7,00 ppm (0-27), with p=0,05. Sputum was the major respiratory complaints (44,3%). CONCLUSION Serum BPDE levels were higher in firefighters who are ex-smokers and firefighter whos not using universal precautions compared to those using universal precaution. CO expiration levels were higher in smokers and the major respiratory complaints was sputum.
Keywords: Benzo(a)pyrene diol epoxide, forest fire smoke, firefighters.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Seira Yuana Putri Boru Rambe - Nama Orang
Agus Dwi Susanto - Nama Orang
Jamal Zaini - Nama Orang
Azizman Saad - Nama Orang

No. Panggil
T18322fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
x, 70 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18322fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18322fkT18322fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of kadar benzo(a)pyrene-diol epoxide serum pada petugas pemadam kebakaran kota pekanbaru pasca kebakaran hutan tahun 2015 di provinsi riau = Benzo(a)pyrene-diol Epoxide Serum Levels on Fire Fighters in Pekanbaru City After Forest Fire 2015 at Riau Province.

Related Collection