Tesis

Analisis Luaran Klinis dan Radiologis Pasien Spondilosis Lumbal dengan Tatalaksana Operasi Minimal Invasif Dibandingkan dengan Operasi Terbuka Konvensional = Clinical and Radiological Outcomes of Minimal Invasive (MIS) Versus Open Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (TLIF) in Spondylosis Cases.

Pendahuluan: Fusi interkorpus lumbal adalah pilihan dalam tatalaksana spondilosis degeneratif. Operasi minimal invasif menekankan pada kelebihan dalam mengurangi kerusakan jaringan lunak, jumlah perdarahan dan durasi rawat di Rumah Sakit sehingga dapat meningkatkan derajat pemulihan pasien, status fungsional dan nilai cost-effective. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi luaran pasien yang menjalani operasi terbuka dan minimal invasif. Metode: Penelitian ini merupakan restrospektif kohort pada 70 pasien (operasi terbuka n=35, minimal invasif n=35). Evaluasi klinis dan radiologis mencakup nilai VAS, jumlah perdarahan intraoperatif, durasi operasi, paparan fluoroskopi, tingkat fusi pada bulan ke 12, skor ODI untuk penilaian fungsional pasien, serta total biaya. Pasien diobservasi sampai 12 bulan pascaoperasi. Temuan Penelitian: Kedua kelompok menunjukkan hasil luaran klinis pascaoperasi yang baik. VAS nyeri punggung 1 hari pascaoperasi lebih baik secara signifikan pada kelompok minimal invasif (p 0,001), sedangkan VAS nyeri tungkai tidak berbeda secara bermakna pada kedua kelompok. Operasi minimal invasif diasosiasikan dengan berkurangnya jumlah perdarahan, namun terdapat peningkatan paparan radiasi intraoperatif. Evaluasi fusi dalam 12 bulan pascaoperasi tidak berbeda secara bermakna. Kelompok minimal invasif menunjukkan nilai ODI yang lebih baik pada periode 6 dan 12 bulan pascaoperasi. Total biaya berbeda secara bermakna, dimana terdapat angka yang lebih tinggi pada kelompok minimal invasif. Diskusi: Perbandingan antara operasi terbuka dan minimal invasif menunjukkan luaran yang relatif sama. Pada operasi minimal invasif jumlah perdarahan lebih sedikit, namun paparan radiasi lebih tinggi. Nyeri pascaoperasi periode awal lebih pada kelompok minimal invasif. Metode operasi minimal invasif dapat meningkatkan cost-effectiveness dihubungkan dengan kecepatan pemulihan dan waktu untuk kembali bekerja.
Kata kunci: Spondilosis lumbal, TLIF, operasi terbuka, minimal invasif, luaran klinis


Introduction: Lumbar interbody fusion is one of the mainstay management in degenerative spondylosis. Minimal invasive surgery emphasize its potential advantages to reduce soft tissue injury, blood loss, length of hospital stay that result in improvement of recovery, functional outcome and cost-effectiveness. The purpose of this study is to evaluate the outcomes of patients underwent MIS-TLIF and open TLIF. Methods: This is a prospective cohort study on total of 70 patients (open TLIF n=35, MIS-TLIF n=35). We evaluate VAS for back pain and leg pain, ODI scores, intraoperative bleeding, operation duration, C-arm shots, degrees of fusion, and total cost. We observed the patients until 1-year post operation. Results: Post operation all the clinical parameter increased in both group compared to pre-operative condition. VAS back pain was significantly lower in the MIS-TLIF group (p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Damiarta Simorangkir - Nama Orang
S. Dohar A.L. Tobing - Nama Orang
Luthfi Gatam - Nama Orang

No. Panggil
T18309fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.,
Deskripsi Fisik
xxiii, 81 hlm. ; 14 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18309fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18309fkT18309fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Analisis Luaran Klinis dan Radiologis Pasien Spondilosis Lumbal dengan Tatalaksana Operasi Minimal Invasif Dibandingkan dengan Operasi Terbuka Konvensional = Clinical and Radiological Outcomes of Minimal Invasive (MIS) Versus Open Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (TLIF) in Spondylosis Cases.

Related Collection