Tesis

Potensi selulase terhadap kerusakan dinding kista Acanthamoeba sp. = The potency of cellulose to degrade cyst wall of Acanthamoeba sp.

Acanthamoeba sp. adalah salah satu Free-Living Amoeba (FLA) yang merupakan patogen oportunistik yang tersebar luas di lingkungan. Berdasarkan sekuens 18s rRNA, genus Acanthamoeba terbagi menjadi 20 genotipe, yaitu T1-T20. Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa Acanthamoeba genotipe T4 paling banyak menjadi penyebab terjadinya Acanthamoeba keratitis (AK), yaitu peradangan pada kornea yang parah, progresif, dan dapat menyebabkan kebutaan. AK sering dikaitkan dengan penggunaan dan pemeliharaan lensa kontak yang tidak benar. Beberapa studi terdahulu menyatakan bahwa ketidakefektifan larutan desinfektan lensa kontak menjadi salah satu penyebab terjadinya AK. Dinding kista Acanthamoeba sp. terdiri atas 2 lapisan sehingga sulitnya ditembus oleh larutan desinfektan. Selulosa merupakan salah satu komponen pembentuk dinding kista. Selulosa dapat dijadikan salah satu target untuk mendegradasi dinding kista Acanthamoeba sp., sehingga membantu larutan desinfektan untuk menembus dinding kista. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi enzim selulase dalam mendegradasi dinding kista Acanthamoeba sp. dan diamati dengan Scanning Electrone Microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi enzim selulase yang paling optimal untuk mendegradasi dinding kista Acanthamoeba sp. adalah 300 U dan waktu inkubasi yang paling optimal adalah 24 jam. Persentase viabilitas Acanthamoeba sp. yang diberi paparan larutan desinfektan saja selama 24 jam adalah 95%, enzim selulase saja selama 24 jam 75%, dan campuran enzim selulase dan larutan desinfektan selama 24 jam adalah 25%. Campuran enzim selulase dan larutan desinfektan cukup efektif untuk menurukan viabilitas Acanthamoeba sp. dibandingkan dengan larutan desinfektan saja ataupun enzim selulase saja.
Kata kunci: Acanthamoeba sp., Acanthamoeba keratitis, Selulase


Acanthamoeba sp. is one of the Free-Living Amoeba (FLA) which is a ubiquituos opportunistic pathogen in the environment. Based on the 18S rRNA sequence, the Acanthamoeba sp. genus is divided into 20 genotypes, T1-T20. Research so far suggests that Acanthamoeba genotype T4 is the most likely cause of Acanthamoeba keratitis (AK), which is severe, progressive, and can cause blindness of the cornea. AK is often associated with improper use and maintenance of contact lenses. Several previous studies have suggested that the ineffectiveness of contact lens disinfecting solutions is one of the causes of AK. Acanthamoeba sp. cyst wall consists of two layers that difficult to be penetrated by disinfectant solution. Cellulose is one component of cyst wall forming. Cellulose can be one of the targets to degrade the Acanthamoeba sp. cyst wall, thus helping the disinfectant solution to penetrate the cyst wall. This study aims to test the potential of cellulase enzymes in degrading the Acanthamoeba sp. cyst wall and observed by Scanning Electrone Microscope (SEM). The results showed that the most optimal cellulase enzyme concentration to degrade Acanthamoeba sp. cyst wall is 300 U and the most optimal incubation time is 24 hours. Percentage of viability Acanthamoeba sp. which was exposed to a disinfectant solution for 24 hours was 95%, cellulase for 24 hours 75%, and the combination of cellulase and disinfectant enzymes for 24 hours was 25%. The combination of cellulase enzyme and disinfectant solution is effective to decrease Acanthamoeba sp. compared with disinfectant solution or only cellulase enzyme.
Key words: Acanthamoeba sp., Acanthamoeba keratitis, Cellulase