Tesis

Uji Diagnostik P16 Surrogate Biomarker dengan Imunohistokimia dibandingkan DNA HPV Menggunakan PCR Untuk Infeksi HPV pada Keganasan Rongga Mulut dan Orofaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Diagnostic Test of P16 Surrogate Biomarker with Immunohistochemistry Compare with HPV DNA Using PCR for HPV Infections of Oral and Oropharyngeal Cancer at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Infeksi Human Papillomavirus (HPV) pada kasus karsinoma sel skuamosa (KSS) rongga mulut dan orofaring semakin meningkat, keterlibatan HPV sudah banyak dibuktikan meningkatkan risiko terjadinya keganasan selain konsumsi rokok dan alkohol. Keterlibatan HPV terbukti memberikan respon radiasi yang lebih baik yang berujung kepada prognosis. Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan baku emas diagnostik infeksi HPV yang memiliki kekurangan hanya bisa dilakukan di laboratorium tertentu dengan biaya relatif mahal, sementara metode lain menggunakan p16 surrogate biomarker dengan imunohistokimia (IHK) sangat tergantung dari cutoff point yang ditetapkan. Penelitian ini merupakan uji diagnostik p16 surrogate biomarker dengan IHK terhadap baku emas pada kasus KSS rongga mulut dan orofaring. Hasil penelitian ini menunjukkkan cutoff point p16 IHK yang mendekati hasil PCR adalah 50%, dengan sensitivitas 66% dan spesifisitas 84%, dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi HPV pada kasus KSS rongga mulut dan orofaring.
Kata kunci: KSS rongga mulut dan orofaring, HPV, P16 imunohistokimia, PCR HPV, sensitivitas, spesifisitas


Prevalence of Human Papillomavirus (HPV) infection in cases of oral and oropharyngeal squamous cell carcinoma (SSC) is increasing, HPV involvement has been shown to increase the risk of malignancy in addition to cigarette and alcohol consumption. HPV involvement proves to provide a better radiation response that leads to better prognosis. Polymerase Chain Reaction (PCR) is the gold standard examination for diagnostics of HPV infection yet can only be performed in certain laboratories at relatively expensive cost, while other methods using surrogate biomarkers p16 with immunohistochemistry (IHC) are highly dependent on the specified cutoff point. This study was a diagnostic test of surrogate biomarker p16 with IHC on HPV examination using PCR in cases of oral cavity and oropharynx SSC. The results of this study obtained a minimum 50% cutoff point of IHC approaching PCR result with sensitivity of 66% and specificity of 84%, and applicable to diagnose HPV infection in cases of oral cavity and oropharynx SCC replacing PCR examination.
Keywords: Oral and oropharyngeal SCC, HPV, P16 immunohistochemistry, HPV PCR, sensitivity, specificity

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Noval Aldino - Nama Orang
Marlinda Adham - Nama Orang
Lisnawati - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang

No. Panggil
T18299fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.,
Deskripsi Fisik
xxi, 66 hlm. ; 14 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18299fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18299fkT18299fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Uji Diagnostik P16 Surrogate Biomarker dengan Imunohistokimia dibandingkan DNA HPV Menggunakan PCR Untuk Infeksi HPV pada Keganasan Rongga Mulut dan Orofaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Diagnostic Test of P16 Surrogate Biomarker with Immunohistochemistry Compare with HPV DNA Using PCR for HPV Infections of Oral and Oropharyngeal Cancer at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Related Collection