Tesis

Kajian Farmakoterapi TB Ekstra Paru di Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2017 = A Pharmacotherapy Study of Extra-Pulmonary Tuberculosis at dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Hospital Period January 1, 2014 until December 31, 2017.

Tuberkulosis (TB) ekstra paru merupakan penyakit infeksi yang banyak terjadi di Indonesia. Penelitian TB ekstra paru di Indonesia masih sedikit, tatalaksana TB ekstra paru, termasuk obat yang digunakan serta hasil pengobatannya juga masih jarang diteliti. Penelitian ini bertujuan mengetahui angka kejadian, karakteristik dan mengevaluasi pengobatan TB ekstra paru di Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2017. Penelitian potong lintang ini menggunakan data sekunder dari data register DOTS TB dan data rekam medis di Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma periode 1 Januari 2014-31 Desember 2017. Dari 456 pasien TB, didapat 153 pasien TB ekstra paru (33,5%), dari jumlah tersebut ada 136 pasien TB ekstra paru dengan data yang lengkap dan di evaluasi. Sebagian besar pasien berusia muda (91,9%), usia rata-rata 36.6 tahun, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (62.5%). Jenis TB ekstra paru terbanyak adalah limfadenitis TB (55,9%). Sebanyak 85,3% pasien pengobatannya lengkap, 11% putus obat, 1,5% gagal, dan 2,2% pindah pelayanan pengobatan. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara keberhasilan terapi dengan usia (p = 0,58; PR 0,9, 95% CI : 0,763-1,14), komorbiditas (p = 0.25; PR = 0.9, 95% CI : 0.802 – 1.049), IMT < 18,5 (p = 0,613; PR =0,6, 95% CI : 0,15-3,05). Penambahan etambutol fase lanjutan kategori I, dan pemberian ofloksasin pada terapi kategori II, meskipun tidak sesuai dengan panduan terapi meningkatkan keberhasilan terapi (p = 0.039; PR = 1.1, 95% CI : 1.037 – 1.318). Keberhasilan terapi dengan lama pengobatan ≥ 9 bulan lebih baik dibandingkan dengan < 9 bulan, (p = 0,001; PR=1,8 95%CI : 1,403-2,533). Kesimpulan : Penambahan etambutol pada fase lanjutan kategori I meningkatkan keberhasilan terapi TB ekstra paru. Sebagian besar TB ekstra paru membutuhkan lama pengobatan lebih dari 9 bulan.
Kata kunci : TB ekstra paru, karakteristik, penambahan etambutol, keberhasilan terapi


Tuberculosis (TB) extra pulmonary is a common infectious disease in Indonesia. Extra pulmonary TB research in Indonesia is still small, the management of extra pulmonary TB, including the medicine used and the result of treatment are also rarely studied. This study aims to determine the prevalence, characteristics and evaluate the treatment of extra pulmonary TB in dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Hospital period January 1, 2014 - December 31, 2017. This cross-sectional study used secondary data from DOTS TB register data and medical record data in dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Hospital period from 1 January 2014-31 through December 2017. Of the 456 TB patients, which of 153 extra pulmonary TB patients (33,5%) were found, out of which there were 136 extra pulmonary TB patients with complete data and evaluation. Most of the patients were young (91,9%), the average age was 36,6 years, the majority of patient were female (62,5%). The most common types of TB were TB lymphadenitis (55,9%). Some 85,3% of patients was complete treatment, 11% loss to follow-up, 1,5% failed, and 2,2% transfer out. Significantly, there was no correlation between the success of therapy with age (p= 0.58, PR = 0.9;95%CI: 0.763-1.14), comorbidity (p = 0.25; PR = 0.9, 95%CI : 0.802-1.049), IMT

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Taufik Sukarno - Nama Orang
PURWANTYASTUTI - Nama Orang
Instiaty - Nama Orang
Flora Eka Sari - Nama Orang

No. Panggil
T18295fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Farmakologi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xiv, 69 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18295fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18295fkT18295fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kajian Farmakoterapi TB Ekstra Paru di Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2017 = A Pharmacotherapy Study of Extra-Pulmonary Tuberculosis at dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Hospital Period January 1, 2014 until December 31, 2017.

Related Collection