Tesis

Penentuan Diagnosis Uveitis Berdasarkan Goldmann Whitmer Coefficient dan Hubungannya dengan Faktor Genetik HLA- B27 = Determination of uveitis diagnosis based on Goldmann Whitmer Coefficient and its correlation with HLA-B27 genetic factor.

Uveitis adalah inflamasi intraokular yang terjadi pada saluran uvea mata ataupun jaringan yang berada di dekatnya, diantaranya retina atau vitreous. Uveitis merupakan penyebab kebutaan nomor tiga di dunia dengan prevalensi tertinggi pada kelompok umur pekerja aktif (20-50 tahun). Selama ini diagnosis uveitis infeksi dan non-infeksi di Indonesia ditegakkan secara klinis dan didukung pemeriksaan serologi darah. Pemeriksaan antibodi pada cairan akuos dan serum serta marka genetik, khususnya HLA B-27 belum pernah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif pendukung diagnosis klinis yaitu pemeriksaan deteksi molekuler HLA B-27 dan deteksi antibodi dengan perhitungan koefisien Goldmann-Witmer. Subjek penelitian adalah pasien uveitis aktif di Poliklinik Infeksi dan Imunologi RSCM Kirana yang berjumlah 79 orang. Berdasarkan koefisien Goldmann-Witmer, mikroba penyebab uveitis adalah Toxoplasma gondii dan virus Varicella zoster. Gen HLA-B27 ditemukan pada enam subjek penelitian dan terdapat kesesuaian dengan kasus uveitis non-infeksi tetapi belum dapat dibuktikan kemaknaannya secara statistik.


Uveitis is an intraocular inflammation which occurs on the uvea or its surrounding tissue such as retina or vitreous. Uveitis is known as the third major cause of blindness in the world with the highest prevalence is productive-age group (20-50 years old). To date, infectious and non-infectious uveitis stipulation in Indonesia is based on clinical examination and serology test. The aqueous and serum antibody titer measurement as well as genetic marker examination, especially on HLA-B27, has never been done before. In this research we perform HLA-B27 detection through molecular analysis and antibody titer measurement to know the Goldmann-Whitmer coefficient. Sample size used in this research is 79 patients with active uveitis obtained from “Poliklinik Infeksi dan Imunologi RSCM Kirana”. The analysis of Goldmann-Whitmer coefficient showed that the pathogens responsible for uveitis are Toxoplasma gondii and Varicella zoster. HLA-B27 were found in six patients and there is similiarity between noninfectious uveitis but this value does not have prove statistically.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Grariani Nufadianti - Nama Orang
Anis Karuniawati - Nama Orang
Andi Yasmon - Nama Orang

No. Panggil
T18283fk
Penerbit
Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xiii, 73 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18283fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18283fkT18283fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Penentuan Diagnosis Uveitis Berdasarkan Goldmann Whitmer Coefficient dan Hubungannya dengan Faktor Genetik HLA- B27 = Determination of uveitis diagnosis based on Goldmann Whitmer Coefficient and its correlation with HLA-B27 genetic factor.

Related Collection