Tesis

Hubungan Trigliserida, Indikator Antropometri, dan Asupan Lemak dengan ApoB-48 pada Perempuan Penyandang Obesitas untuk Pengembangan Indeks Risiko Obesitas = Association of Triglycerides, Anthropometric Indicator, and Dietary Fat Intake with ApoB-48 among Obese Women for Development Obesity Risk Factor Index.

Peningkatan Apolipoprotein B-48 sebagai marker kilomikron remnan lebih akurat memprediksi penebalan tunika intima media arteri dibandingkan pemeriksaan trigliserida. Sayangnya, pemeriksaan ini mahal untuk diaplikasikan dalam praktek seharihari. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan membentuk sebuah indeks risiko obesitas yang setara dengan nilai ApoB-48 namun lebih murah untuk diaplikasikan. Penelitian ini merupakan studi kroseksional. Sebanyak 94 perempuan, usia 19-50 tahun dengan IMT ≥25kg/m 2 bergabung dalam penelitian. Indeks risiko obesitas dibentuk melalui 2 fase, fase pertama adalah mencari hubungan antara faktor risiko obesitas (pemeriksaan antropometri, asupan lemak ( polyunsaturated, monounsaturated, saturated, trans fatty acids, kolesterol ) dan kadar trigliserida terhadap ApoB-48. Asupan lemak dianalisis dengan recall 2x24 jam. Tahap berikutnya adalah pembentukan indeks. Fase ini dibagi atas membuat short list kuesioner untuk asupan, validasi short list kuesioner untuk asupan, setelah itu mencari hubungan antara skor indeks dengan ApoB-48. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi ApoB-48. Sebagian besar subyek memiliki asupan lemak total, saturated fat, dan kolesterol di atas nilai rekomendasi (56,9 ± 18,6 g vs 22.8 ± 9.61 g vs 260.7 ± 165.1 mg). Log ApoB-48 secara signifikan berhubungan dengan log trigliserida (B= 0.43, 95%CI= 0.02, 0.07, p=