Tesis
Profil Disintegritas Batu Dan Efek Samping Pada Tatalaksana Batu Saluran Kemih Yang Dilakukan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) Dengan Kombinasi 60 Gelombang Kejut/Menit dan 120 Gelombang Kejut/Menit Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012-2014 = Stone Disintegrity Profile dan Adverse Effect in Management of Urolithiasis Using Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) With Combination of 60 Shockwave/Minutes and 120 Shockwave/Minutes in H. Adam Malik Hospital from 2012-2014.
ESWL telah berkembang menjadi pilihan pertama untuk terapi batu pielum ginjal dan kaliks superior atau media dengan ukuran ≤ 20 mm, dan pada batu ureter proksimal dengan ukuran < 10 mm. Meskipun begitu, terdapat banyak faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari pengguanaan ESWL, dimana salah satu parameter pentingnya adalah frekuensi gelombang kejut permenit. Peneilitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan pendekatan metoda cross-sectional. Sampel untuk diambil dengan total sampling, yaitu seluruh pasien yang dilakukan tindakan ESWL pada 1 Januari 2012- 31 Desember 2014 yang tidak memiliki batu multiple, tidak ada batu radiolsen, tidak ada kelainan anatomi traktus urinarius, dan usia diatas 17 tahun. Pasien dilakukan tindakan ESWL dengan menggunakan kombinasi gelombang kejut 60 gk.menit dan 120 gk/menit. Dari total 60 pasien, rata-rata usia adalah 45.61 ± 14.54 tahun. Sebanyak 30 pasien (50%) menderita batu ginjal non-kalik inferior, 26 pasien (43.4%) menderita batu kalik inferior, dan 4 pasien (6.7%) menderita batu ureter. Dari 60 pasien, 52 pasien (86.7%) menderita batu dengan ukuran 10 – 20 mm, empat pasien (6.7%) dengan ukuran < 10 mm, dan empat pasien (6.7%) dengan ukuran > 20 mm. Kejadian bebas batu 2 minggu post ESWL terjadi pada 46 pasien (76.7%), lalu 15 orang (25%) mengeluhkan nyeri intensitas ringan (VAS 1-3), 5 orang (8.3%) intensitas sedang (8.3%), dan 40 orang bebas nyeri (66.7%). Penggunaan DJ stent terjadi pada 7 pasien (11.7%) dan hematuria terjadi pada 1 pasien (1.7%). Penelitian ini menunjukkan bahwa tata laksana batu saluran kemih menggunakan ESWL dengan kombinasi 60 gelombang kejut/menit dan 120 gelombang kejut/menit memiliki tingkat kejadian bebas batu yang lebih tinggi dan efek samping yang lebih rendah dibandingkan penelitian-penelitian serupa dengan menggunakan satu frekuensi gelombang kejut saja
Kata kunci: ESWL, batu saluran kemih, gelombang kejut
ESWL has emerged as the main treatment option for kidney stone located in pyelum and superior calyces or middle calyses with size of ≤ 20 mm, and in proximal ureter stone with size of 17 years old. Pasien underwent ESWL procedure with combination of 60 shockwave/ minutes and 120 shockwave/minute. From total 60 patients, the mean age was 45.61 ± 14.54 years old. 30 patients (50%) diagnosed with non-inferior calyces stone, 26 patients (43.4%) with inferior calyses stone, and 4 patients (6.7%) have ureteral stones. From 60 patients, 52 (86.7%) patients had stone with size of 10-20 mm, 4 (6.7%) patients had stone sized < 10 mm. Stone free after 2 weeks happened in 46 patients (76.7%). 15 patients complained low intensity pain, 5 patients (8.3%) complained mid intensity pain, and 40 patients (66.7%) were pain free. The use of DJ stent happened in 7 patients (11.7%). This study showed that ESWL procedure with combination of 60 shockwave/minutes and 120 shockwave/minutes have a higher stone free rate and lower complication compared with single shockwave prcedure
Keywords: ESWL, urolithiasis, shockwave
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Christof A. Toreh - Nama Orang
Syah Mirsya Warli - Nama Orang - No. Panggil
-
T18216fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xi, 14 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T18216fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T18216fk | T18216fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi