Tesis

Perbandingan Efektivitas Kombinasi Pentoksifilin dan Kortikosteroid Oral dengan Kortikosteroid Oral Tunggal pada Pasien Kusta dengan Eritema Nodosum Leprosum Derajat Berat: Suatu Penelitian Acak, Tersamar Ganda = Comparison between oral pentoxifylline + corticosteroid and oral corticosteroid alone for severe erythema nodosum leprosum: a randomized, double-blind controlled trial.

Latar belakang: Eritema nodosum leprosum derajat berat merupakan komplikasi pada kusta yang serius dan sulit ditangani. Kortikosteroid sistemik merupakan pilihan terapi namun penggunaan jangka panjang mengakibatkan berbagai efek samping dan risiko tinggi kekambuhan saat penghentian. Diperlukan terapi tambahan yang dapat mengatasi keluhan ENL serta mengurangi efek samping dan ketergantungan terhadap kortikosteroid. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai efektivitas kombinasi pentoksifilin dan kortikosteroid oral pada pasien ENL berat di Indonesia. Tujuan: Menilai efektivitas dan keamanan kombinasi pentoksifilin dan kortikosteroid oral pada pasien ENL derajat berat. Metode: Dua puluh sembilan pasien dibagi secara acak ke dalam dua kelompok, 14 subjek penelitian (SP) mendapatkan terapi pentoksifilin dan metilprednisolon oral, dan sisanya mendapatkan plasebo dan metilprednisolon oral selama 3 bulan dengan interval evaluasi 2 minggu. Dosis awal pentoksifilin diberikan 3x400 mg/hari selama 4 minggu, kemudian diturunkan menjadi 2x400 mg/hari selama 4 minggu berikutnya, dan 1x400 mg/hari dalam 4 minggu terakhir. Metilprednisolon dimulai dengan dosis 32 mg/hari dan diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan panduan WHO. Parameter yang diukur adalah skor reaction severity assessment (RSA) kulit dan sistemik, total dosis kortikosteroid, waktu resolusi lesi kulit dan perubahan VAS nyeri, serta efek samping. Hasil: Pada akhir pengamatan, median skor RSA kulit kelompok pentoksifilin adalah 4 (0-5) dan kelompok kontrol 3 (0-5). Rerata skor RSA sistemik kelompok pentoksifilin adalah 0,69 ± 1,797 dan kelompok kontrol 1,07 ± 1,624. Rerata total paparan kortikosteroid kelompok pentoksifilin adalah 160,61 ± 25,91 mg dan kelompok kontrol 139,73 ± 36,64 mg. Rerata lama resolusi lesi kulit kelompok pentoksifilin adalah 6 ± 3,559 minggu dan kelompok kontrol 6,67 ± 4,047 minggu. Rerata selisih VAS nyeri kelompok pentoksifilin adalah 4,07 ± 2,06 dan kelompok kontrol 2,73 ± 2,65. Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada semua parameter yang diukur antara kedua kelompok (p > 0,05), demikian pula pada efek samping. Diskusi: Kemungkinan dosis pentoksifilin lebih rendah daripada 1.200 mg/hari tidak cukup menekan TNF-alfa yang berperan dalam patogenesis ENL. Kesimpulan: Kombinasi pentoksifilin dan kortikosteroid oral tidak terbukti lebih efektif dibandingkan kortikosteroid oral tunggal dalam mengobati reaksi ENL derajat berat. Keamanan kombinasi pentoksifilin dan kortikosteroid oral sama dengan kortikosteroid oral tunggal dalam mengobati reaksi ENL derajat berat.
Kata kunci: Eritema nodosum leprosum, pentoksifilin, kombinasi, kortikosteroid


Background: Severe erythema nodosum leprosum (ENL) is a serious leprosy complication which is difficult to treat. Systemic corticosteroid is the main therapy, but long term use can cause various side effects, and higher relapse rate upon discontinuation. Additional therapy is needed to ameliorate ENL symptoms and decrease side effects and corticosteroid dependency. Until recently, there is no study about the effectiveness of oral pentoxifylline and corticosteroid combination for severe ENL treatment in Indonesia. Objective: To assess the effectiveness and safety of oral pentoxifylline and corticosteroid combination as the therapy for severe ENL patients. Methods: Twenty nine subjects were allocated randomly into two groups, 14 subjects received oral pentoxifylline and methylprednisolone, and the rest a combination of oral placebo and methylprednisolone, for 12 weeks and evaluated at 2-week interval. The starting dose of pentoxifylline was 400 mg thrice daily for 4 weeks, tapered to 400 mg twice daily for the next 4 weeks, and once daily in the last 4 weeks. Methylprednisolone was started at 32 mg daily and tapered or increased as needed based on WHO guideline. Cutaneous and systemic reaction severity assessment (RSA) scores, total corticosteroid doses, resolution time, and change in VAS pain score, as well as side effects, were compared between groups. Results: At the end of the study, the median of cutaneous RSA score in pentoxifylline group was 4 (0-5) and in placebo group 3 (0-5). Average systemic RSA score in pentoxifylline group was 0.69 ± 1.797 and in placebo group 1.07 ± 1.624. Average total corticosteroid doses in pentoxifylline group was 160.61 ± 25.91 mg and in placebo group 139.73 ± 36.64 mg. Average resolution time in pentoxifylline group was 6 ± 3.559 weeks and in placebo group 6.67 ± 4.047 weeks. Average change of pain VAS score in pentoxifylline group was 4.07 ± 2.06 and in placebo group 2.73 ± 2.65. No statistically significant difference (p>0,05) was found in all parameters, including side effects. Discussion: Pentoxifylline at doses lower than 1200 mg daily might not be sufficient to suppress TNF-alpha during ENL reaction. Conclusion: Combination of oral pentoxifylline and corticosteroid was not proven to be more effective than corticosteroid alone in treating severe ENL reaction, but was as safe.
Keywords: Erythema nodosum leprosum, pentoxifylline, combination, corticosteroid

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Martinus - Nama Orang
Sri Linuwih Menaldi - Nama Orang
Rahadi Rihatmadja - Nama Orang

No. Panggil
T18206fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.,
Deskripsi Fisik
xx, 92 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18206fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18206fkT18206fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektivitas Kombinasi Pentoksifilin dan Kortikosteroid Oral dengan Kortikosteroid Oral Tunggal pada Pasien Kusta dengan Eritema Nodosum Leprosum Derajat Berat: Suatu Penelitian Acak, Tersamar Ganda = Comparison between oral pentoxifylline + corticosteroid and oral corticosteroid alone for severe erythema nodosum leprosum: a randomized, double-blind controlled trial.

Related Collection