Tesis

Hubungan Ekspresi SOX2 Pada Karsinoma Nasofaring Tidak Berkeratin Tidak Berdiferensiasi dengan Respons Pasca Kemoradiasi = Associations between SOX2 expression in Nasopharyngeal Carcinoma Non-keratinized Nondifferentiated with the response after chemoradiation.

Latar Belakang : Karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak berdiferensiasi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia berkaitan dengan tingginya angka kemoresistensi dan residif yang tinggi. Salah satu teori yang menjelaskan hal ini adalah terdapatnya sel punca kanker yaitu sel kanker yang memiliki kemampuan self-renewal dan menumbuhkan sendiri sel tumor. Jalur sel punca kanker mengakibatkan adaptasi genetik sehingga tumor menjadi resisten terhadap pengobatan. SOX2 adalah salah satu penanda gen sel punca yang berperan penting pada faktor transkripsi dalam proses self-renewal. Terdapat hubungan antara ekspresi SOX2 dengan respons terapi karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak berdiferensiasi. Bahan dan Metode : Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Sampel terdiri atas 41 kasus karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak berdiferensiasi di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM periode Januari 2014 hingga Desember 2016. Dilakukan pulasan imunohistokimia SOX2. Hasil : Ekspresi SOX2 positif pada 21 dari 41 (51%) kasus karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak berdiferensiasi. Sebanyak 11 dari 21 kasus diantaranya (52%) memperlihatkan respons terapi pasca kemoradiasi yang baik (p=0,636). Dari 41 kasus terdapat 7 kasus residif, 2 kasus diantaranya (28,5%) menunjukkan ekspresi SOX2 positif. Kesimpulan : Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara ekspresi SOX2 dengan respons terapi pasca kemoradiasi.
Kata Kunci : ekspresi SOX2, karsinoma nasofaring, sel punca kanker.


Background : Nasopharyngeal carcinoma non-keratinized non-differentiated still become main health issue in Indonesia concerning the high rate of chemoresistance and recurrence. One of the theories was the cancer stem cell, tumor cells with self-renewal and self-duplicating capabilities. The cancer stem cell pathway caused genetic adaptation resulting resistance in therapy. The main function of SOX2 as transcription factor holds key in the self renewal process. SOX2 became one of the markers for cancer stem cells. The SOX2 expressions have associations with response therapy after chemoradiation in nasopharyngeal carcinoma. Materials and Methods : This was a cross sectional study with 41 cases of nasopharyngeal carcinoma non-keratinized non-differentiated diagnosed from Anatomical Pathology Department of FKUI/RSCM during January 2014 until December 2016. All of the cases stained with SOX2 antibody with immunohistochemical methods. Results: SOX2 positive expression can be found in 21 from 41 cases (51%). There were 11 out of 21 cases (52%) showed well response therapy. From 41 cases there were 7 recurrent cases, 2 of them (28.5%) expressing SOX2 positive. Conclusions: There were no statistically significant associations between SOX2 expression with response therapy after chemoradiation.
Keywords: cancer stem cell, nasopharyngeal carcinoma, SOX2 expression.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Monik Ediana Miranda - Nama Orang
Kusmardi - Nama Orang
Lisnawati - Nama Orang

No. Panggil
T18191fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Patologi Anatomik.,
Deskripsi Fisik
xiii, 55 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18191fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18191fkT18191fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Ekspresi SOX2 Pada Karsinoma Nasofaring Tidak Berkeratin Tidak Berdiferensiasi dengan Respons Pasca Kemoradiasi = Associations between SOX2 expression in Nasopharyngeal Carcinoma Non-keratinized Nondifferentiated with the response after chemoradiation.

Related Collection