Tesis

Hubungan Derajat Normoalbuminuri dengan Disfungsi Diastolik Ventrikel Kiri (DDVKi) pada Populasi Hipertensi di Desa Gunungsari, Pamijahan, Bogor = Association between Grade of Normoalbuminuria and Left Ventricular Diastolic Dysfunction (LVDD) in Hypertensive Population of Gunungsari Village, Pamijahan, Bogor.

Latar Belakang : Albuminuria secara klasik dipandang sebagai penanda diagnostik penting penurunan fungsi ginjal, namun belakangan inin albuminuria juga telah dikaitkan sebagai penanda penyakit kardiovaskular dan penyakit vaskular perifer yang menunjukkan adanya hubungan penting antara proses yang mengatur fungsi kardiovaskular dan ginjal. Telah banyak penelitian yang mengangkat masalah mikroalbuminuria atau makroalbuminuria dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, namun hanya sedikit yang membahas mengenai hubungan normoalbuminuria dengan penyakit kardiovaskular padahal timbulnya normoalbuminuria dan mikro atau makroalbuminuria bukan hanya sekedar dari peningkatan filtrasi glomerulus melainkan ada suatu disfungsi jalur degradasi albumin yang sensitif terhadap faktor metabolik yang bertanggung jawab terhadap pembentukan hipertrofi dan fibrosis, terutama molekul seperti angiotensin II dan transforming growth factor - β ( TGF-β). Tujuan : Mengetahui hubungan derajat normoalbuminuria dengan kejadian disfungsi distolik ventrikel kiri pada pasien hipertensi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian payung yang berjudul Studi Faktor Risiko Kardiovaskular Pada Masyarakat Rural Di Desa Gunung Sari,Kecamatan Pamijahan, Bogor. Menggunakan studi potong lintang pada penderita hipertensi. Subjek normoalbuminuria dibagi menjadi tiga tertile berdasarkan cutoff Urine Albumin Creatinin Ratio (UACR). Untuk mengevaluasi fungsi ventrikel kiri seluruh subjek melewati ekokardiografi. DDVKi disebut positif bila terdapat lebih dari lima puluh persen temuan positif dari lima parameter sesuai kriteria American Society of Echocardiography 2016. Hasil : Penelitian ini tidak menemukan perbedaan yang bermakna antara kejadian DDVKi terhadap usia, jenis kelamin, merokok, dislipidemia, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, terapi hipertensi dam HbA1C antara dua kelompok, namun terdapat perbedaan bermakna pada tertile UACR di kedua kelompok tersebut. Penelitian ini menunjukan batas atas normoalbuminuria (tertile tiga) berhubungan dengan kejadian disfungsi diastolik ventrikel kiri (rasio odds 15.57, dengan interval kepercayaan 95%:2.88-84.25). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa normoalbuminuria pada populasi hipertensi sudah berhubungan dengan disfungsi diastolik ventrikel kiri.
Kata Kunci :Hipertensi, Normoalbuminuria, Disfungsi Diastolik Ventrikel Kiri


Background: Traditionally, albuminuria has been considered an important diagnostic marker of decreasing renal function, but lately albuminuria has also been linked to cardiovascular and peripheral vascular disease, which shows an important relationship between processes regulating cardiovascular and renal function. Many studies have analyzed the association between micro- or macroalbuminuria and the increased risk of cardiovascular disease, but only few examined the association between normoalbuminuria and cardiovascular disease, when in fact the presence of normoalbuminuria with micro- or macroalbuminuria is not only due to the increase of glomerular filtration but also dysfunction in albumin degradation pathway which is sensitive to metabolic factors responsible for hypertrophy and fibrosis, especially molecules like angiotensin II and TGF- β. Objective: To analyze the association between the degree of normoalbuminuria and the occurrence of left ventricular diastolic dysfunction in hypertensive patients. Method: This study is a continuation of a research tree entitled Cardiovascular Risk Factor Study in Rural Population of Gunung Sari Village, Pamijahan Subdistrict, Bogor, using cross-sectional analysis in hypertensive patients. Normoalbuminuric subjects are divided into three tertiles based on the cutoff of Urine-Albumin-Creatinine Ratio (UACR). To evaluate left ventricular function, all subjects undergo echocardiography examination. Left ventricular diastolic dysfunction is positive if more than fifty percent of positive findings are present from the five parameters stated in the 2016 American Society of Echocardiography criterias. Results: No significant difference in the occurrence of LVDD was found between the two groups according to age, sex, smoking, dyslipidemia, physical activity, body mass index, hypertension therapy and HbA1c, but a significant difference was seen in the UACR tertile of the two group. This study showed that upper-limit normoalbuminuria (third tertile) was associated with the occurrence of LVDD (OR 15.57, 95% CI: 2.88-84.25). Conclusion: This study showed that normoalbuminuria in hypertensive population is associated with left ventricular diastolic dysfunction.
Keywords: hypertension, normoalbuminuria, left ventricular diastolic dysfunction

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Nur Zamiatun Qomara - Nama Orang
Anwar Santoso - Nama Orang
Nani Hersunarti - Nama Orang

No. Panggil
T18157fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xv, 39 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18157fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18157fkT18157fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Derajat Normoalbuminuri dengan Disfungsi Diastolik Ventrikel Kiri (DDVKi) pada Populasi Hipertensi di Desa Gunungsari, Pamijahan, Bogor = Association between Grade of Normoalbuminuria and Left Ventricular Diastolic Dysfunction (LVDD) in Hypertensive Population of Gunungsari Village, Pamijahan, Bogor.

Related Collection