Tesis
Efek Diet Rendah Natrium dengan Kadar Natrium Bervariasi Terhadap Perbaikan Fungsi Endotel Pada Subjek dengan Hipertensi Derajat I yang Dinilai Menggunakan Flow-Mediated Dilatation Arteri Brakialis = Effect of Low-Sodium Diet with Various Sodium Concentrations in Improving the Endothelial Function of Subject with Hypertension Grade I Measured Using Flow-Mediated Dilatation of Brachial Artery.
Latar Belakang: Hipertensi berkontribusi secara bermakna terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskular (KV) di dunia. Dua penyebab terpentingnya adalah asupan garam dan disfungsi endotel yang dapat dinilai menggunakan flow-mediated dilatation (FMD). Modifikasi keduanya dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas hipertensi. Diet rendah natrium (DRN) belum diterapkan secara optimal di dunia karena keterbatasan produk garam rendah natrium. Belum ada studi tentang perbandingan efek diet rendah natrium yang bervariasi terhadap perbaikan fungsi endotel yang dinilai melalui FMD pada subjek hipertensi derajat I, khususnya di Indonesia. Metode: Uji klinis ini dilaksanakan di RSJPD Harapan Kita terhadap 52 subjek hipertensi derajat I (26 laki-laki dan 26 perempuan), berusia 25—59 tahun, dan berindeks massa tubuh 18,5—29,99 kg/m 2 . Subjek dieksklusi jika berpenyakit atau berfaktor risiko KV, memiliki penyakit liver, kanker, alergi rumput laut, infeksi berat, atau dalam terapi KV, hormonal, steroid, atau terapi herbal rutin. Data primer didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Subjek-subjek dirandomisasi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok DRN dengan kadar natrium 21—23% dan kelompok DRN dengan kadar natrium 38— 40%, kedua diet diberikan dalam bentuk kuah. Nilai FMD diukur sebelum intervensi dan 60 menit setelahnya. Hasil: Karakteristik dasar, termasuk diameter arteri brakialis prakompresi dan pascakompresi serta FMD, tidak berbeda bermakna di antara kedua grup. Pada kelompok DRN 38—40%, nilai FMD pada menit ke-60 pasca-intervensi menurun dibandingkan nilainya pra-intervensi, tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna (median [kisaran]: 7,92 [0,00—17,50]; p>0,05). Pada kelompok DRN 21—23%, nilai FMD pada menit ke-60 pasca-intervensi meningkat dibandingkan nilainya pra-intervensi, tetapi perbedaan tersebut juga tidak bermakna (7,65 [1,36—19,51]; p>0,05). Simpulan: Nilai FMD pasca-intervensi tidak berbeda bermakna antarkelompok. Ketidakbermaknaan perbedaan nilai-nilai FMD dalam penelitian ini mungkin disebabkan oleh aspek-aspek internal subjek yang memengaruhi fungsi endotel dan prosedur evaluasi FMD.
Kata Kunci: hipertensi derajat I, fungsi endotel, diet rendah natrium, flow-mediated dilatation
Background: Hypertension contributes significantly to cardiovascular (CV) morbidity and mortality in the world. Two of its most important causes are salt intake and endothelial dysfunction which can be assessed using flow-mediated dilatation (FMD) test. Modification of both may decrease its morbidity and mortality. Low-sodium diet (LSD) has not been optimally implemented in the world due to the limited low-sodiumsalt products. There has been no study regarding the effects of low-sodium salt with various sodium concentrations on FMD of grade-I-hypertension subjects, especially in Indonesia. Methods: This clinical trial was conducted at the NCC Harapan Kita on 52 grade-Ihypertension subjects (26 men, 26 women), aged 25—59 years old, with body mass index of 18.5—29.99 kg/m 2 . Subjects were excluded if they had CVD, CV risk factors, liver disease, cancer, seaweed allergy, severe infection, or on routine CV-, hormonal-, steroid, or herbal-therapy. Primary data were collected from anamnesis and physical examinations. We randomly assigned the subjects into two groups, i.e. the group LSD with natrium concentration of 21—23% and the group of LSD with natrium concentration of 38--40%. Both diets were given in a soup form. The FMD values were measured before the intervention and 60 minutes after it. Results: Baseline characteristics, including pre-compression and post-compression brachial artery diameter and baseline FMD, were not significantly different between both groups. At group LSD 38—40%, FMD value at 60 minutes post-intervention was decreased compared to its baseline value, but the difference was not significant (median [range]: 7.92 [0.00—17.50]; p>0.05). At group LSD 21—23%, FMD value at 60 minutes post-intervention was increased compared to its baseline value, but the difference was also not significant (7.65 [1.36—19.51]; p>0.05). Conclusion: The post-intervention FMD values were not significantly different between both groups. The non-significant differences between FMD values in this study may be due to the subjects’ internal aspects influencing endothelial function and FMD evaluation procedure.
Keywords: grade I hypertension, endothelial function, low-sodium diet, flow-mediated dilatation
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Andy Kristyagita - Nama Orang
Bambang Budi Siswanto - Nama Orang
Hananto Andriantoro - Nama Orang - No. Panggil
-
T18148fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 52 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T18148fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T18148fk | T18148fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi