Tesis

Pengaruh antagonis reseptor mineralokortikoid dosis natriuresis pada gagal jantung dekompensasi akut risiko tinggi terhadap luaran jangka pendek = Effect of natriuretic doses of mineralocorticoid receptor antagonist in high risk acute decompensated heart failure patients on short term outcome.

Latar belakang: Kematian dan rehospitalisasi pada pasien dengan gagal jantung dekompensasi akut (GJDA) masih belum menunjukkan perbaikan meskipun sudah banyak perkembangan di bidang terapi kardiovaskular. Masalah utama pada GJDA adalah aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA) yang pada akhirnya menyebabkan retensi natrium. Selain itu, pemberian diuretik loop sendiri mengaktifkan sistem RAA lebih lanjut. Pemberian antagonis reseptor mineralokortikoid (ARM) dosis natriuretik sebagai tambahan diuretik loop pada pasien GJDA akan memberikan efek natriuresis yang lebih baik. Terdapat potensi peran pemberian ARM dosis natriuresis dalam memperbaiki luaran pasien terutama pada pasien GJDA dengan risiko yang lebih tinggi. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ARM dosis natriuretik spironolakton 100 mg pada pasien GJDA risiko tinggi terhadap luaran jangka pendek. Metode: Penelitian ini merupakan studi uji acak terkendali tersamar ganda. Pasien GJDA dengan NT-proBNP > 5180 pg/mL, kalium ≤ 5 mmol/L, dan LFG ≥ 30 mL/min/1.73m 2 dirandomisasi ke dalam kelompok spironolakton 100 mg dan spironolakton dosis rendah. Pasien akan diikuti selama perawatan sampai dengan 60 hari pascarawat untuk menilai luaran jangka pendek. Hasil: Terdapat 109 pasien yang menjadi subjek penelitian, 54 pasien di antaranya masuk ke dalam kelompok spiroolakton 100 mg. Tidak ada perbedaan bermakna pada karakteristik dasar kedua kelompok. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada angka gabungan kematian, rehospitalisasi, dan kunjungan IGD dalam 60 hari pascarawat. Pada luaran sekunder tidak didapatkan perbedaan masa rawat dan presentase penurunan NTproBNP selama rawat. Namun kelompok spironolakton 100 mg menunjukkan jumlah urin kumulatif yang lebih tinggi dan proporsi pasien pulang rawat dengan kongesti persisten yang lebih rendah. Kesimpulan: Pemberian spironolakton 100 mg tidak terbukti memperbaiki angka gabungan kematian, rehospitalisasi, dan kunjungan IGD dalam 60 hari pascarawat pada pasien GJDA risiko tinggi, namun dapat meningkatkan diuresis secara signifikan dan menyebabkan perbaikan kongesti yang lebih baik.
Kata Kunci: gagal jantung dekompensasi akut (GJDA), antagonis reseptor mineralokortikoid (ARM), , spironolakton, NT-proBNP


Background: Death and rehospitalization in patients with acute decompensated heart failure (ADHF) still has not shown improvement despite continuous development in the field of cardiovascular therapy. The main problem with ADHF is activation of the renin-angiotensin-aldosterone (RAA) system that ultimately leads to sodium retention. In addition, the administration of a loop diuretic itself activates the RAA system further. Administration of mineralocorticoid receptor antagonist (MRA) in addition to loop diuretics in ADHF patients would have a better natriuretic effect. There is a potential role of natriuretic dose of MRA in improving outcome, especially in ADHF patients at higher risk. Objectives: To investigate the effect natriuretic dose of MRA in high risk ADHF patients on short-term outcomes. Methods: This is a double-blind, randomized controlled trial. ADHF patients with NTproBNP > 5180 pg/mL, potassium ≤ 5 mmol/L, and eGFR ≥ 30 mL/min/1.73m2 were randomly assigned to two groups of 100 mg and low-dose spironolactone. Patients will be followed during treatment up to 60 days post-discharge to assess short-term outcomes. Results: There were 109 patients enrolled, 54 of whom received 100 mg spironolacton. There was no significant difference in the baseline characteristics of the two groups. The results showed no significant difference in mortality and rehospitalization rate within 60 days post discharge. In secondary outcomes there was no difference in the length of stay and percentage reduction of NT-proBNP during treatment, but the 100 mg spironolactone group showed higher cumulative urine output and a lower proportion of discharged patients who still have persistent congestion. Conclusion: 100 mg spironolactone has not been proven to improve composite mortality and rehospitalization rate within 60 days of post discharge in high-risk ADHF patients, but it significantly increased diuresis and lead to better congestion improvement.
Keywords: acute decompensated heart failure (ADHF), mineralocorticoid receptor antagonist (MRA), spironoalctone, NT-proBNP

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Fadhil Pratama Apriansyah - Nama Orang
Nani Hersunarti - Nama Orang
Dicky A. Hanafy - Nama Orang

No. Panggil
T18146fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xviii, 41 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18146fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18146fkT18146fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh antagonis reseptor mineralokortikoid dosis natriuresis pada gagal jantung dekompensasi akut risiko tinggi terhadap luaran jangka pendek = Effect of natriuretic doses of mineralocorticoid receptor antagonist in high risk acute decompensated heart failure patients on short term outcome.

Related Collection