Tesis

Hubungan kadar plasma citrullinated histone H3 (Cit H3) terhadap derajat keparahan sepsis klinis pada anak dan prognostik suvivalnya: studi pendahuluan = Association of plasma citrullinated histone H3 (Cit H3) level with disease severity and prognostic survival in pediatric clinically sepsis: Pilot study.

Latar belakang. Sepsis merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak. Untuk mengoptimalkan tatalaksana sepsis diperlu penanda yang dapat memprediksi kejadian sepsis, derajat keparahan dan luaran sepsis klinis. Neutrofil extracellular traps (NETs) merupakan sistim imum non spesifik yang berguna untuk menjerat dan mengeliminasi patogen, namun disisi lain dapat mengakibatkan kerusakan jaringan, disfungsi organ, bahkan kematian. Citrullinated histone H3 (Cit H3) telah divalidasi sebagai penanda NETs. Tujuan penelitian. Mengetahui kadar plasma Cit H3 pada anak dengan sepsis klinis dan menganalisa hubungannya terhadap derajat keparahan disfungsi organ dan prognostik survivalnya. Metode penelitian. Penelitian observasional dengan pendekatan prospektif pada anak usia satu bulan sampai 18 tahun dengan sepsis klinis. Penelitian dilakukan sejak bulan Pebruari-Mei 2018 di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penilaian skor PELOD-2, pSOFA dan kadar plasma Cit H3 dilakukan saat diagnosis sepsis klinis ditegakkan dan 48 jam kemudian. Pemantauan survival diamati selama tujuh hari sejak diagnosis ditegakkan. Hasil. Diperoleh 67 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai subyek. Median kadar plasma Cit H3 sepsis klinis adalah 1.210 (800-32.160) ng/mL. Delapan belas anak meninggal dalam tujuh hari, delapan diantaranya meninggal sebelum 48 jam. Berdasarkan definisi sepsis-3, pasien sepsis memiliki kadar plasma Cit H3 lebih tinggi dibandingkan kelompok curiga sepsis [2.110(860-32.160) vs. 1.080(800-1.211) ng/mL, P