Tesis

Association of Eating Behavior and Diet Quality among Adults Living in Urban and Rural Area of East Java = Hubungan antara Perilaku Makan dan Kualitas Diet pada Orang Dewasa di Kawasan Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Timur.

Since diet consists of complex food, assessment of diet using diet quality is preferable. Literatures found eating behavior was related to diet quality. This study aimed to see association of eating behavior and diet quality among adults living urban and rural area. A cross sectional study in East Java was conducted with 185 total subjects. This study used propotional proportion to size to select villages in selected urban and rural area. Structured questionnaire and 2 x 24-h food recall were used in the study. To assess diet quality, average intake was scored using diet quality index – international (DQI-I). The results showed significant association of eating behavior towards living area in term of meal frequency, eating place during lunch and dinner, also breakfast habit. People in urban mostly ate 1-2 meals, ate outside home, and skipped breakfast. Compared to urban population, rural population mostly ate 3 meals per day, and had lower percentage of eating out and breakfast skippers. The study also found significant difference of diet quality score (total score, score of adequacy, score of moderation, and score of overall balance) between urban and rural adults. Generally, people in urban had lower score of diet quality compared to people in rural. In addition, snacking frequency was found influencing diet quality in urban. People who had no snack was found having higher risk to have diet quality score below median compared to snack eaters. However, promotion on choosing healthy snack should be addressed since some of snack consumed by adults could trigger excessive intake of fats. Among various snacks available in the society, fruits is more prefarable to improve quality of diet.
Keywords: diet quality, eating behavior, adults, urban, rural


Diet merupakan perpaduan dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi bersama. Sehingga penilaian kualitas diet lebih direkomendasikan menggunakan indeks kualitas diet. Studi literatur menemukan bahkan perilaku makan memiliki assosiasi dengan kualitas diet. Oleh karena itu, studi ini memiliki tujuan untuk melihat perilaku makan, kualitas diet, dan asosiasi keduanya pada usia dewasa yang tinggal di kawasan perkotaan dan pedesaan. Sebuah studi potong lintang dilakukan di Jawa Timur dengan total subjek sebanyak 185 orang. Pemilihan sample pada studi ini dilakukan dengan menggunakan metode proportional proportion to size (PPS) di kawasan perkotaan dan pedesaan terpilih. Studi ini menggunakan kuesioner terstruktur dan 2 x food recall 24 jam. Kemudian, rata-rata asupan dinilai menggunakan diet quality index – nternational (DQI-I). Hasil studi menunjukan hubungan bermakna antara perilaku makan dan kualitas diet terhadap jenis tempat tinggal. Mayoritas populasi perkotaan mengkonsumsi 1-2 makan utama, mengkonsumsi makan di luar rumah, dan melewatkan makan pagi. Sedangkan mayoritas populasi pedesaan makan 3 kali sehari, dan memiliki presentasi makan di luar dan tidak mengkonsumsi makan pagi yang lebih rendah dibandingkan populasi di perkotaan. Selain itu, ditemukan perbedaan signifikan pada kualitas diet di kedua jenis tempat tinggal (untuk total skor, skor adekuasi, skor moderasi, dan skor kesimbangan total). Secara umum, orang dewasa di perkotaan menunjukan skor kualitas diet yang lebih rendah dibanding orang dewasa di pedesaan. Hasil studi juga mendapatkan bahwa terdapat hubungan konsumsi snack dan kualitas diet pada subjek kawasan perkotaan. Orang yang tidak mengkonsumsi snack dilaporkan memiliki resiko yang lebih besar untuk memiliki kualitas diet di bawah skor median. Promosi untuk mengkonsumsi snack perlu digalakan, tetapi dengan memperhatikan jenis snack yang dikonsumsi. Beberapa snack yang dikonsumsi masyarakat, beberapa diantaranya dapat mempengaruhi konsumsi lemak yang berlebih. Di anatara snack yang tersedia, buah adalah jenis snack yang paling direkomendasikan untuk mencapai diet yang berkualitas.
Kata kunci : kualitas diet, perilaku makan, usia dewasa, perkotaan, pedesaan