Tesis
Akseptabilitas, Kepatuhan dan Efektivitas Pemberian Nutrisi Enteral di Rumah dan di Rumah Sakit: Suatu Studi Pendahuluan = Acceptability, Compliance and Effectiveness of Home and Hospital Enteral Nutrition Support: A Pilot Study.
Latar belakang. Pemberian dukungan nutrisi enteral (NE) di rumah merupakan suatu pilihan bagi orang tua agar dapat meneruskan dukungan nutrisi untuk anak mereka, tanpa harus dirawat lama di rumah sakit (RS). Di RSUP dr. Moehammad Hoesin (RSMH), pemberian NE di rumah masih jarang dilakukan. Akseptabilitas dan efektivitas NE di rumah juga belum diketahui apakah dapat seefektif pemberian di RS. Tujuan. Untuk mengetahui akseptabilitas, kepatuhan dan efektivitas pemberian NE di rumah dibandingkan dengan pemberian di rumah sakit. Metode. Suatu penelitian pendahuluan dengan desain eksperimental kuasi tanpa randomisasi. Kelompok kontrol adalah subjek yang mendapat NE di RS dan kelompok perlakuan adalah subjek yang mendapat NE di rumah. Subjek berusia 1 bulan hingga 5 tahun, keadaan umum dan hemodinamik stabil, dan bertempat tinggal di Kota Palembang dan sekitarnya. Pemantauan berupa pengukuran antropometri, kepatuhan orang tua dan komplikasi yang terjadi, dilakukan setiap tujuh hari hingga hari ke-28. Kepatuhan dinilai berdasarkan skor. Indeks antropometri yang digunakan adalah z score berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dari perangkat lunak WHOanthro. Hasil. Terdapat 15 subjek untuk masing-masing kelompok. Tidak ada perbedaan bermakna pada rerata usia subjek, jenis kelamin, status nutrisi, tingkat pendidikan orang tua dan tingkat ekonomi. Kelompok diagnosis utama terbanyak di kedua kelompok adalah penyakit neurologi dan respirologi, masing-masing 26,7%. Jenis metode dan formula yang paling sering digunakan adalah bolus dan makanan cair (MC) khusus yaitu F100. Rerata lama rawat di kelompok kontrol dibandingkan kelompok NE di rumah adalah 18,07(6,39) vs 14,73(6,57) hari. Tingkat akseptabilitas NE di rumah adalah 100%, dan tingkat kepatuhan juga tinggi yaitu 86,7%. Rerata z score berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) saat awal penelitian adalah 2,83(2,49) untuk kelompok kontrol dan -2,46(2,44) untuk kelompok NE di rumah (P=0,704). Rerata z score BB/TB saat pemantauan hari ketujuh adalah -2,51(2,29) vs -1,99(2,49). Berdasarkan uji Anova for repeated measurement didapat peningkatan z score BB/TB yang bermakna pada masing-masing kelompok (P=0,009), namun selisih perubahan antara kedua kelompok tidak signifikan dengan P=0,584 (IK -1,42 sd 2,46). Sebanyak 13,3% subjek di kelompok kontrol mengalami komplikasi, yaitu muntah (100%). Sedangkan di kelompok NE di rumah 66,7% subjek mengalami komplikasi, terdiri dari muntah (40%), NGT terlepas (26,7%), diare (13,3%), kembung, buang air besar berdarah dan NGT bergeser masing-masing 6,7%. Terdapat hubungan bermakna antara jenis lokasi pemberian NE dengan kejadian komplikasi (P=0,003) dengan OR 0,077 (IK 0,012-0,482). Terdapat perubahan rerata z score BB/TB yang dipengaruhi oleh komplikasi, namun perubahan tersebut tidak signifikan (P=0,186). Simpulan. Akseptabilitas dan kepatuhan orang tua subjek pada penelitian ini cukup tinggi. Komplikasi lebih banyak ditemukan pada pemberian NE di rumah, namun tidak ada komplikasi berat yang terbukti berhubungan dengan penggunaan NGT. Pemberian NE di rumah menunjukkan efektivitas yang sama dengan NE di RS.
Background. Provision of home enteral nutrition (HEN) is an option for parents to continue the nutrition support for their children without having to be hospitalized longer. At RSMH, HEN is rarely done. The acceptability and effectiveness of HEN is also still questionable, whether it can be as effective as administering at the hospital. Objectives. To identify the acceptability, compliance and effectiveness of HEN compared with hospitalized EN. Method. It was a preliminary study with non-randomization quasi experimental design. The control group consisted of subjects who have EN support in the hospital and the treatment group consisted of subjects with HEN. The subjects must be between 1 month to 5 years old, the general condition and hemodynamic were stable, and resided in Palembang City and surrounding area. Monitoring of anthropometric measurement, parental compliance and complications was conducted every seven days until day 28. Compliance was assessed by score system. The anthropometric index used in this study was weight for height z score (WHZ) inputted into WHOanthro software. Result. There were 15 subjects for each group. There was no significant difference in mean age of subject, gender, nutritional status, parental education level and economic level between two groups. The most frequent diagnoses in both groups were neurologic and respiratory diseases (26.7% for each). The most commonly used method and formula were bolus and liquid food (F100). The mean length of hospitalization in the control group versus HEN group was 18.07 (6.39) vs. 14.73 (6.57) days. The acceptability of HEN was 100%, and the compliance rate is also high (86.7%). The mean WHZ score at baseline was (-2.83 (2.49) for the control group and -2.46 (2.44) for HEN group (P = 0.704). The mean WHZ score at the seventh day monitoring was -2.51 (2.29) vs -1.99 (2.49). Based on the Anova for repeated measurement test, there was significant increase of WHZ score in each group (P = 0,009), but the difference between the two groups was not significant with P = 0.584 (IK-1.42 to 2.46). A total of 13.3% of subjects in the control group experienced complications, which was vomiting (100%). In the HEN group, 66.7% of subjects experienced complications, consisting of vomiting (40%), NGT detached (26.7%), diarrhea (13.3%), bloated, bloody defecation and NGT shifted, 6.7% respectively. There was a significant association between the location of EN administration with the incidence of complications (P= 0.003) with OR 0.077 (IK 0.012-0.482). There was a change in the mean WHZ score affected by complications, but the change was not significant (P=0.186). Conclusion. The acceptability and compliance of the parents in this study is good. Complications are more prevalence in HEN group, however no serious complications have been shown to be associated with NGT use. HEN shows the same effectiveness as hospitalized EN.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Moretta Damayanti - Nama Orang
Yoga Devaera - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang - No. Panggil
-
T18113fk
- Penerbit
- Jakarta : Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xv, 94 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T18113fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T18113fk | T18113fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi