Tesis

Perbandingan Akurasi Tes Diagnostik Human Papilloma Virus dengan Hybrid Capture II antara Pengambilan Sampel Mandiri terhadap Pengambilan Sampel Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = The Accuracy of Human Papilloma Virus Diagnostic Test with Hybrid Capture II with Self Taken Sampling Compare to Physician Taken in Cipto Mangunkusumo Hospital .

Latar Belakang : Pemeriksaan DNA virus Human Papilloma (HPV )telah digunakan secara luas dalam program deteksi kanker serviks. Pemeriksaan HPV dapat dilakukan melalui pengambilan mandiri sehingga dapat meningkatkan angka cakupan deteksi dini kanker serviks. Namun, akurasi klinis dari metode pengambilan mandiri terhadap pengambilan oleh dokter belum banyak dipublikasikan di Indonesia. Tujuan : Untuk mengetahui konsistensi hasil pengambilan sampel mandiri untuk pemeriksaan DNA Hybrid Capture HPV risiko tinggi terhadap pengambilan sampel oleh dokter dalam deteksi dini lesi pra kanker serviks. Metode : Penelitian uji diagnostik potong lintang ini dilakukan di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RS Cipto Mangunkusumo. Perempuan yang datang ke poliklinik dengan rujukan kelainan sitologi dan hasil inspeksi visual asam asetat positif masuk kedalam perlakuan. Subyek diambil secara konsekutif dan mengambil peran serta dengan melakukan pengambilan sampel apusan vagina secara mandiri dan berikutnya dilakukan pengambilan sampel apusan serviks oleh dokter. Pengambilan sampel menggunakan sikat apusan dari Digene, dan dilakukan pemeriksaan DNA HPV risiko tinggi dengan teknik Hybrid Capture dari Qiagen Lab. Hasil pengambilan sampel oleh dokter dijadikan sebagai standar baku. Dari kedua hasil tersebut dilakukan uji diagnostik kappa untuk menilai kesetaraan dari dua metode pengambilan sampel tersebut. Hasil : Didapatkan 70 subyek dengan kelainan sitologi dan IVA positif, satu diantaranya tidak melanjutkan pemeriksaan karena mengeluh nyeri saat memasukkan sikat apusan. Prevalensi HPV risiko tinggi pada populasi sampel ini adalah 44,9%. Dari hasil analisis kedua pemeriksaan didapatkan nilai kappa cukup baik sebesar 0,76 dengan akurasi hasil pengambilan mandiri sebesar 88,41%. Sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif metode pengambilan mandiri terhadap pengambilan oleh dokter sebesar 80,65% (IK 95%; 63,72- 90,81), 94,74% (IK 95%; 82,71-98,54), 92,59% (IK 95%; 76,63-97,94), 85,71% (IK 95%; 72,16-93,28). Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengambilan sampel mandiri dan dokter terhadap HPV DNA risiko tinggi memiliki kesetaraan yang cukup baik. Pengambilan sampel mandiri dapat dijadikan sebagai penunjang peningkatan cakupan deteksi dini kanker serviks diIndonesia.
Kata kunci : Pengambilan sampel mandiri; pengambilan sampel dokter; Uji HPV DNA


Background : Human Papilloma Virus (HPV ) DNA detection already widely used in cervical cancer screening program. HPV testing can be done on self taken sampling therefore it offers alternative opportunity to increase cervical cancer screening coverage. However clinical accuracy from self sampling methods compare to doctor sampling has not widely published in Indonesia. Objective : To determine the consistency of Hybrid Capture HPV DNA high risk result from self sampling methods to doctor sampling in cervical cancer screening. Methods : This cross sectional diagnostic research conducting in O&G polyclinic Ciptomangunkusumo Hospital. All women came with cytology abnormality dan positive VIA were enrolled. Subject was consecutively selected and took place in both vaginal self sampling and continued with doctor sampling. Sample retrieval using Digene cytobrush and high risk HPV DNA test using Hybrid capture DNA II from Qiagen Labs. The sample result taken by doctor were taken as gold standard. From those two methods were analysed and compare with kappa diagnostic test to assess the equality of two methods. Result : There were 70 subjects with cytology abnormality and positive VIA, one of them can not finished self examination due to feeling pain while inserting cytobrush. HPV prevalence from this sample population was 44.9%. From analysis result between two methods found kappa value was fairly good at 0.76 with self sampling accuracy was 88.41%. Sensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictive value self sampling methods to doctor sampling was 80,65% (95% CI; 63,72-90,81), 94,74% (95% CI; 82,71-98,54), 92,59% (95% CI; 76,63-97,94), 85,71% (95% CI; 72,16-93,28 ). Conclusion : This study showed that HPV DNA testing self sampling and doctor sampling had a good equality. HPV testing self sampling can be used as supporting cervical cancer screening program strategies.
Keywords : self sampling, doctor sampling, HPV DNA test.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Gumilang Wiranegara - Nama Orang
ANDRIJONO - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
T18103fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xv, 65 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18103fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18103fkT18103fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Akurasi Tes Diagnostik Human Papilloma Virus dengan Hybrid Capture II antara Pengambilan Sampel Mandiri terhadap Pengambilan Sampel Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  =  The Accuracy of Human Papilloma Virus Diagnostic Test with Hybrid Capture II with Self Taken Sampling Compare to Physician Taken in Cipto Mangunkusumo Hospital .

Related Collection