Tesis

Korelasi Nilai T2Map dengan Ketebalan Kartilago Lutut Pasien Osteoartritis pada Sekuen Proton Density-Weighted dengan Menggunakan Magnetic Resonance Imaging 1,5 Tesla = Correlation of T2map Value and Cartilage Thickness in Knee Osteoarthritis Patients in Proton Density Weighted Sequence with 1,5 Tesla Magnetic Resonance Imaging.

Latar belakang: Osteoartritis merupakan penyakit kronis tersering dan penyebab terbesar disabilitas sendi pada orang berusia lanjut. Teknik pencitraan MRI merupakan modalitas terbaik dalam menilai perubahan kartilago sendi. Sekuen MRI proton density dan T2map mempunyai keunggulan berbeda dalam penilaian kartilago sendi. Belum ada data mengenai korelasi antara kedua nilai sekuen MRI tersebut. Tujuan: Mengetahui kekuatan korelasi antara ketebalan kartilago kompartemen medial-lateral femur dan tibia pasien osteoartritis lutut pada sekuen proton density-weighted dengan nilai T2map. Metode: Data sekunder lutut osteoartritis dari 33 subjek dengan osteoartritis pada MRI sekuen T2map dan proton density weighted dikumpulkan lalu dianalisis dengan SPSS untuk mengukur korelasi. Hasil: Rata-rata ketebalan kartilago pada kompartemen femur medial 1,38 mm, femur lateral 1,33 mm, tibia medial 1,68 mm, dan tibia lateral 1,79 mm. Rata-rata nilai T2 pada kompartemen femur medial 42 ms, femur lateral 41,59 ms, tibia medial 44,29 ms dan tibia lateral 42,48 ms. Tidak terdapat korelasi antara ketebalan kartilago dan nilai T2map pada masing-masing kompartemen lutut (femur medial: r = -0,1, p = 0,43; femur lateral: r = -0,1, p = 0,59; tibia medial: r = -0,08, p = 0,645; tibia lateral: r = 0,06, p = 0,76). Terdapat kecenderungan korelasi kuat pada ketebalan kartilago antara 1,3 sampai 1,5 mm pada femur medial dan antara 1,6 sampai 1,8 mm pada tibia medial. Kesimpulan: Sekuen proton density tidak dapat menggantikan peran T2map dalam menilai ketebalan kartilago pada pasien osteoartritis lutut. Terdapat korelasi negatif yang tidak bermakna antara nilai T2 dan ketebalan kartilago pada masing-masing kompartemen lutut. Namun, terdapat kecenderungan korelasi kuat pada ketebalan kartilago antara 1,3 sampai 1,5 mm pada femur medial dan antara 1,6 sampai 1,8 mm pada tibia medial.
Kata kunci: MRI, osteoartritis, kartilago, proton density, T2map


Background: Osteoarthritis is the most common chronic disease and joint disability in elderly people. Magnetic resonance imaging is the best modality in assessing joint cartilage changes. MRI with Proton Density Sequence and T2map have different advantages in assessing joint cartilage. The correlation between these two MRI sequences hasn’t been known. Objective: This study aims to find the correlation between cartilage thickness on medial – lateral compartment of femur and tibia on osteoarthritic patients with proton density and T2map value. Methods: Secondary data of osteoarthritic knee of 33 samples on proton density MRI and T2map value was collected and analyzed with SPSS to measure the correlation. Result: Cartilage thickness mean in medial femur compartment is 1.38 mm, lateral femur 1.33 mm, medial tibia 1.68 mm, and lateral tibia 1.79 mm. T2 value mean in medial femur compartment is 42 ms, lateral femur 41.59 ms, medial tibia 44.29 ms and lateral tibia 42.48 ms. There is no correlation between cartilage thickness and T2map value on each compartment (medial femur: r = -0.1, p = 0.43; lateral femur: r = -0.1, p = 0.59; medial tibia: r = -0.08, p = 0.645; lateral tibia: r = 0.06, p = 0.76). Conclusion: Proton density cannot replace T2map in assessing cartilage thickness on osteoarthritic patients. There is negative weak correlation between T2 value and cartilage thickness on each compartment. However, there is tendnecy of increasing correlation on cartilage thickness between 1.3 to 1.5 mm on medial femur and between 1.6 to 1.8 mm on medial tibia.
Keywords: MRI, osteoarthritis, cartilage, proton density, T2map