Tesis

Hubungan Tingkat Pajanan Kebisingan dan Faktor-Faktor Lainnya Terhadap Waktu Reaksi pada Tenaga Kerja di Perusahaan Manufaktur PT. X, Kabupaten Bandung = Correlation of Noise Level Exposure and Other Factors on the Reaction Time of Workers at a Manufacturing Company in Bandung.

Latar Belakang. Para pekerja sering kali terpaksa berhadapan dengan kebisingan cukup tinggi ditempat kerja. Kebisingan mengganggu perhatian yang diperlukan terus-menerus dan menurunkan produktivitas kerja, oleh sebab itu pekerja yang melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap satu proses produksi atau hasilnya, dapat membuat kesalahankesalahan akibat dari terganggunya konsentrasi dan kurang fokusnya perhatian. Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang memproduksi benang nylon sintetik yang dihasilkan dari mesin produksi dengan tingkat kebisingan tinggi. Pekerjanya bekerja kontinyu 12 jam sehari dan tidak memakai APD. Diduga kebisingannya melebihi NAB dan pekerjanya memiliki gangguan konsentrasi serta fokus perhatian yang ditimbulkan akibat kebisingan tersebut. Pada penelitian dilakukan pengukuran waktu reaksi cahaya dan suara untuk menilai fokus perhatian/konsentrasi. Metode. Studi analitik dengan desain komparatif cross sectional. Membandingkan rerata selisih waktu reaksi cahaya dan suara sebelum dan setelah bekerja dengan pajanan kebisingan pada kelompok subjek yang bekerja dengan intensitas kebisingan di atas NAB dengan di bawah NAB dimana sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pengukuran intensitas kebisingan. Hasil Penelitian. Perbedaan bermakna waktu reaksi cahaya yang melambat pada subjek yang bekerja dengan pajanan kebisingan di atas NAB sebelum dan setelah bekerja, p=0.007, namun tidak dengan waktu reaksi suara. Tidak terdapat perbedaan bermakna waktu reaksi cahaya dan suara pada subjek yang bekerja dengan pajanan kebisingan di bawah NAB sebelum dan setelah bekerja. Perbedaan bermakna rerata selisih waktu reaksi cahaya yang melambat pada subjek yang bekerja dengan pajanan kebisingan di atas NAB dengan di bawah NAB, p=0,017, namun tidak bermakna terhadap rerata selisih waktu reaksi suara. Tidak terdapat faktor yang mempunyai pengaruh terhadap waktu reaksi cahaya dan suara sebelum dan setelah bekerja dengan pajanan kebisingan pada kedua kelompok. Kesimpulan. Terdapat perbedaan rerata selisih waktu reaksi cahaya pada pekerja yang bekerja dengan pajanan kebisingan di atas NAB dibandingkan dengan pekerja yang bekerja dengan pajanan kebisingan di bawah NAB, sehingga tingkat intensitas kebisingan tinggi (di atas NAB) mempengaruhi waktu reaksi cahaya dan menjadi lebih lambat.
Kata Kunci: waktu reaksi cahaya, waktu reaksi suara, kebisingan


Background. Workers are often exposed with high noise level at their workplaces. Noise can disrupt the worker’s concentration and focus and in the end, may cause lower productivity. Thus, workers whose main job descriptions are to supervise workflow from one phase to another are prone to mistakes due to the loss of concentration and focus. This research is conducted at a manufacture company that produces synthetic nylon fibers. The products are produced with machines that emit loud noise. Workers work continuously for 12 hours a day and do not use PPE. The noise level was predicted to be above TLV and it may cause the workers to disrupt their concentration and focus. In this research, we use reaction timer with light and sound stimuli to assess attention or concentration. Method. The study is an analytical study with comparative cross sectional design, comparing a mean difference between light and sound’s reaction time before and after work. The subjects are divided into two group. First, the workers with noise intensity above TLV and second, the workers with noise intensity below TLV. Prior to the study, the research has measured first the intensity of the noise level at the workplace area. Result. A significant difference is found in the light’s reaction time. It is found to be slower after work with the workers who are exposed to noise above TLV (p= 0.007). However, there is no difference in sound’s reaction time. There is not significant difference in light and sound’s reaction time for the subjects who work with noise exposure below TLV before and after work. There is also a significant mean difference for the light’s reaction time between the above TLV noise group and below TLV noise group (p = 0.017), however there is not significant for the mean difference in sound’s reaction time. There are no factors affect light and sound’s reaction time before and after work with noise exposure in both of group. Conclusion. There is a significant mean difference in light’s reaction time for the workers who work with noise exposure above TLV compare with the workers who work in below TLV, so that a high intensity of noise level is found to affect and decrease the light’s reaction time of the workers.
Key Words: light’s reaction time, sound’s reaction time, noise.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Irwan Suhadi - Nama Orang
Herqutanto - Nama Orang
Imron Khazim - Nama Orang

No. Panggil
T18093fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xvi, 116 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18093fkT18093fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Tingkat Pajanan Kebisingan dan Faktor-Faktor Lainnya Terhadap Waktu Reaksi pada Tenaga Kerja di Perusahaan Manufaktur PT. X, Kabupaten Bandung = Correlation of Noise Level Exposure and Other Factors on the Reaction Time of Workers at a Manufacturing Company in Bandung.

Related Collection