Tesis

Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Standar PONED pada Puskesmas PONED di Wilayah dengan Angka Kematian Ibu Tinggi dan Angka Kematian Ibu Rendah (Studi pada 18 Puskesmas PONED di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat) = The Compliance of PONED’s standards in PONED’s community health center in the area of high and low maternal mortality rate (Study of 18 PONED’s community health center in East and Central Jakarta).

Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, terutama terhadap kualitas pelayanan ibu. Dalam rangka menurunkan AKI di Indonesia, kementerian kesehatan melaksanakan program PONED. Penelitian-penelitian terhadap puskesmas PONED menunjukkan pelaksanaan PONED pada puskesmas tersebut masih belum sesuai dengan standar kinerja PONED. Ditemukan AKI pada wilayah puskesmas PONED dengan layanan yang belum sesuai standar PONED masih tinggi, padahal program PONED dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia. Tujuan: Mengukur tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada puskesmas PONED yang berada di wilayah dengan AKI tinggi dan AKI rendah. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan PONED. Rancangan Penelitian: Mixed-method dengan embedded design. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survei potong lintang untuk mendapatkan data tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED. Pengambilan data kualitatif melalui kuesioner yang diberikan kepada tim PONED dan kepala puskesmas dilakukan secara bersamaan dengan pengambilan data kuantitatif. Sampel adalah seluruh populasi puskesmas PONED di Jakarta Timur (10 puskesmas) dan Jakarta Pusat (8 puskesmas). Data kuantitatif diolah dengan statistik deskriptif dan uji t untuk melihat perbedaan. Data kualitatif diolah dengan koding terbuka (open coding) untuk menghasilkan kode dan kategori. Hasil: Dari 18 puskesmas, 1 sedang tidak menjalankan PONED dan dikeluarkan dari sampel penelitian. Jumlah sampel menjadi 9 puskesmas di Jakarta Timur (AKI rendah) dan 8 puskesmas di Jakarta Pusat (AKI tinggi). Nilai indikator pemantauan kinerja PONED pada puskesmas di Jakarta Pusat (72%) secara bermakna lebih tinggi dari puskesmas di Jakarta Timur (72% & 64%, t=2,543, p= 0,022). Kendala dalam pelaksanaan PONED: fasilitas fisik, perlengkapan, sumber daya manusia, manajemen dan kendala eksternal yang berhubungan dengan pelatihan lanjutan bagi tim PONED. Kesimpulan: Tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada puskesmas PONED yang berada di wilayah dengan AKI tinggi lebih tinggi dari pada yang berada di wilayah dengan AKI rendah, namun tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada kedua wilayah tergolong rendah. Kendala pelaksanaan PONED: fasilitas fisik, perlengkapan, sumber daya manusia, manajemen dan kendala eksternal yang berhubungan dengan pelatihan lanjutan bagi tim PONED.
Kata kunci: PONED, Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar, AKI, puskesmas PONED.


Background: Maternal mortality rate (MMR) is one of the indicator of quality and accessibility of health, especially in women. In order to lower the MMR, Indonesian Ministry of Health developed a safe motherhood program in the community health center called PONED. Studies about PONED’s community health center showed that these community health centers were not yet provide the healthcare for mother and baby according to PONED’s standards and the MMR in the area of these community health center were still high. Objective: To measure the compliance of PONED’s standards in PONED’s community health center in the area of high and low mortality rate. To know the hindrance of PONED’s implementation in PONED’s community health center. Methods: Mixed-method with embedded design. Cross sectional studies for quantitative data performed along with the qualitative survey given to the PONED’s team in each community health center. Sample of the study is the whole population of PONED’s community health center in East Jakarta (10) and Central Jakarta (8). Result: 1 of 18 sample was excluded because of not performing PONED’s care at the time of the study. Total sample were 9 in East Jakarta (low MMR area) and 8 in Central Jakarta (high MMR area). Mean of PONED’s standard index of community health center in Central Jakarta (72%) is significantly higher (t=2,543, p= 0,022) than East Jakarta (64%), but both were below the expected standards. The hindrance of PONED’s implementation in community health center are facilities, medicine, human resource, management and external hindrance related to continuing training for PONED’s team. Conclusion: The compliance of PONED’s standards in PONED’s community health center in the area of high MMR are higher than the compliance of PONED’s standards in PONED’s community health center in the area of low MMR, but both were below the expected standards. The hindrance of PONED’s implementation in community health center are facilities, medicine, human resource, management and external hindrance related to continuing training for PONED’s team.
Keywords: PONED, MMR, community health center, safe motherhood.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Achmad Zani Agusfar - Nama Orang
J.M. Seno Adjie - Nama Orang

No. Panggil
T17547fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xiv, 80 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17547FKT17547fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Standar PONED pada Puskesmas PONED di Wilayah dengan Angka Kematian Ibu Tinggi dan Angka Kematian Ibu Rendah (Studi pada 18 Puskesmas PONED di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat) = The Compliance of PONED’s standards in PONED’s community health center in the area of high and low maternal mortality rate (Study of 18 PONED’s community health center in East and Central Jakarta).

Related Collection