Tesis

Terapi Medik Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik dengan Riwayat Hipertensi dan Hemodialisis = Nutrition Management in CKD Patient with Hypertension on Hemodialysis.

Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit kronik progresif yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal dan bersifat irreversible. Pasien PGK stadium akhir membutuhkan terapi pengganti ginjal untuk memertahankan tubuh dari toksisitas uremia. Prosedur dialisis bersifat katabolik, sehingga pasien yang menjalani hemodialisis (HD) mengalami peningkatan kebutuhan energi dan protein yang penting untuk mencegah terjadinya proteinenergy wasting (PEW). Kasus: Empat orang pasien dalam serial kasus ini mengalami PGK stadium akhir dan telah menjalani hemodialisis dengan rentang waktu yang berbeda, 2 orang dalam rawat inap dan dua orang lainnya rawat jalan. Pasien didiagnosis dengan PGK stadium 5 dengan HD, hipertensi, diabetes melitus, dan ensefalopati uremikum. Walaupun saat pemeriksaan status gizi pasien normoweight dan satu orang mengalami malnutrisi ringan, seluruh pasien memiliki riwayat asupan protein 10% dalam 6 bulan, sehingga dibutuhkan terapi medik gizi yang mencakup penentuan kebutuhan makro dan mikronutrien, nutrien spesifik, sesuai dengan toleransi dan kondisi klinis pasien. Hasil pemantauan menunjukkan pasien mengalami perbaikan klinis, toleransi asupan dan kapasitas fungsional pasien dapat dipertahankan Kesimpulan: Terapi medik gizi berperan penting pada semua pasien PGK yang menjalani HD dengan mencegah PEW, memperbaiki kondisi klinis, serta meningkatkan kapasitas fungsional pasien.
Kata kunci: terapi medik gizi, penyakit ginjal kronik, hemodialisis, hipertensi


Introduction: Chronic kidney disease is a irreversible progressive chronic process that causes worsening renal function. Patients with end stage renal disease needs renal replacement therapy to protect themselves from uremia toxicity. Patients who have to undergo dialysis are in high catabolism state and has an increased energy and protein expenditure. Adequate energy and protein for these patients are needed to prevent protein-energy wasting (PEW). Case: Four cases from this serial case has ESRD and has been on hemodialysis with different time frames. Two outpatient and two inward patients who have CKD stage V with hypertension, diabetes mellitus, and uremic encephalopathy. Although only one patient I categorized as mildly malnourished, 3 of four patients experienced weigth loss >10% in 6 months. Thus, medical nutritional therapy is needed to determine energy and protein requirements in these patients. Evaluation and monitoring form these cases shows that all patients have better clinical outcome, better nutrition intake, and functional capacity were preserved. Conclusion: Medical nutrition therapy has an important role in all CKD patients with dialysis to prevent PEW, to improve their clinical outcome and to increasetheir functional capacity.
Key words: medical nutrition therapy, chronic kidney disease, hemodialysis, hipertension

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Kristina Joy Herlambang - Nama Orang
Johana Titus - Nama Orang

No. Panggil
T17539fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xvii, 135 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17539FKT17539fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Terapi Medik Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik dengan Riwayat Hipertensi dan Hemodialisis =  Nutrition Management in CKD Patient with Hypertension on Hemodialysis.

Related Collection