Tesis

Terapi Medik Gizi pada Kanker Laring dengan Trakeostomi dalam Radioterapi = Nutrition Therapy in Larynx Cancer Patients with Tracheostomy during Radiotherapy.

Latar Belakang: Sebanyak 40% pasien kanker laring mengalami malnutrisi sebelum protokol terapi dimulai, dan meningkat menjadi 54% pasca laringektomi. Laringektomi total menyebabkan pasien bernapas melalui trakeostomi sehingga terjadi disabilitas fisik, perubahan psikis, dan juga masalah nutrisi. Radioterapi merupakan pilihan terapi pada kanker laring dan seringkali memengaruhi status gizi dan kapasitas fungsional. Metode: Pasien kanker laring stadium III dan IV ini berusia antara 50–66 tahun. Seluruh pasien telah menjalani laringektomi dengan trakeostomi dan radioterapi eksterna, dan tiga orang menjalani kombinasi dengan kemoterapi. Dua orang menggunakan nasogastric tube (NGT) untuk asupan nutrisi dan dua orang dengan asupan per oral. Pasien memiliki hasil skrining MST > 2. Pemantauan dilakukan meliputi keluhan subjektif, kondisi klinis, tanda vital, pemeriksaan laboratorium, antropometri, komposisi tubuh, kapasitas fungsional dan analisis asupan 24 jam. Keempat pasien mendapatkan edukasi nutrisi, oral nutrition support (ONS) dan kapsul omega-3. Hasil: Dari hasil pemantauan diketahui bahwa pasien kanker laring yang mendapatkan terapi nutrisi dapat meningkatkan asupan makanannya, berat badan, massa otot, kekuatan genggam tangan, dan kadar hemoglobin. Karnofsky Performance Score dari keempat pasien tidak mengalami perubahan. Kesimpulan: Pemberian terapi nutrisi dapat memperbaiki status gizi, parameter laboratorium dan komposisi tubuh pada semua pasien dalam serial kasus ini.
Kata Kunci: kanker laring, radioterapi, terapi medik gizi


Objective: Forty percent of laryngeal cancer patients were already malnourished before the therapy protocol began and increased to 54% post laryngectomy. Total laryngectomy causes the patient to breathe through the tracheostomy resulting physical disability, psychic changes, as well as nutritional problems. Radiotherapy is a treatment of choices for laryngeal cancer, often affects nutritional status and functional capacity. Methods:. Stages III and IV of laryngeal cancer patients aged 50-66 years old with. All patients had undergone laryngectomy with tracheostomy and external radiotherapy, and three patients underwent a combination with chemotherapy. Two patients used nasogastric tube (NGT) for nutritional intake and two patients with oral intake. All patients had a screening score of MST > 2. Monitoring included subjective complaints, clinical conditions, vital signs, laboratory tests, anthropometric measured, body composition analysis, functional capacity and 24 hour records of intake analysis. All patients received nutritional counselling, oral nutrition support (ONS) and omega-3 capsules. Results: From the result of monitoring, laryngeal cancer patients who get nutrition therapy could increased their food intakes, body weight, skeletal mass, handgrip strength, and hemoglobin level. The Karnofsky Performance Score of all patients was unchanged. Conclusions: Nutritional therapy may improve nutritional status, laboratory parameters and body composition in laryngeal cancer patients
Key Word: larynx cancer, radiotherapy, nutritional therapy

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Arti Indira - Nama Orang
Inge Permadhi - Nama Orang

No. Panggil
T17531fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xx, 171 hlm., 21 cm x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17531FKT17531fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Terapi Medik Gizi pada Kanker Laring dengan Trakeostomi dalam Radioterapi =  Nutrition Therapy in Larynx Cancer Patients with Tracheostomy during Radiotherapy.

Related Collection