Tesis

Pengaruh sitikolin pada non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy : kajian pattern electroretinography = Citicoline in non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy : pattern electroretinography review.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi sitikolin 1000 mg per hari selama 60 hari terhadap hasil pattern electroretinography, ketebalan sel ganglion dan lapang pandang pasien NAION (non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy) fase kronik. Uji klinis acak terkontrol tersamar ganda dilakukan pada 38 subyek penelitian. Randomisasi membagi subyek menjadi 2 kelompok yaitu 18 subyek di kelompok sitikolin (S-NAION) dan 20 subyek di kelompok plasebo (P-NAION). Analisis dilakukan pada 17 subyek penelitian di masingmasing kelompok. Terjadi peningkatan Δ amplitudo P50 30 hari di kelompok SNAION (0,775±2,6 µV), namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok P-NAION (p = 0,182). Terjadi perbaikan Δ amplitudo N95 60 hari di kelompok S-NAION (-0,356±2,992 µV), namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok P-NAION (p = 0,779). Pemberian sitikolin tidak menunjukkan perubahan ketebalan sel ganglion retina. Terjadi peningkatan Δ mean deviation 60 hari di kelompok S-NAION (3,13±6,467 dB), namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok PNAION (p = 0,344).
Kata kunci : Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy, sitikolin, pattern electroretinography, ketebalan sel ganglion retina, lapang pandang


This study aims to determine the effect of 1000 mg citicoline each day given for 60 days on pattern electroretinography, retinal ganglion cell thickness and visual field in chronic phase NAION (non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy) patients. Double masked randomized clinical trial was done in 38 patients. Randomization divided patients into two groups : 18 patients in citicoline group (C-NAION) and 20 patients in placebo group (P-NAION). Analysis was done in 17 patients in each group. There were increament of Δ amplitude P50 30 days in C-NAION group (0,775±2,6 µV), but statistically insignificant compared to PNAION (p = 0,182). There were also improvement of Δ amplitude N95 60 days in C-NAION group (-0,356±2,992 µV), but statistically insignificant compared to PNAION (p = 0,779). Citicoline supplementation did not show any changes in retinal ganglion cell thickness. There were improvement of Δ mean deviation 60 days in C-NAION group (3,13±6,467 dB), but statistically insignificant compared to P-NAION (p = 0,344).
Keywords : non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy, citicoline, pattern electroretinography, retinal ganglion cells thickness, visual field

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Valenchia - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Syntia Nusanti - Nama Orang
M. Sidik - Nama Orang

No. Panggil
T17524fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata.,
Deskripsi Fisik
xiv, 82 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17524FKT17524fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh sitikolin pada non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy : kajian pattern electroretinography = Citicoline in non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy : pattern electroretinography review.

Related Collection